Suara.com - Pergerakan mata uang rupiah makin melemah saja di hadapan dolar AS. Pada penutupan perdagangan akhir pekan ini mata uang garuda kembali tak berdaya.
Kurs rupiah Jisdor melemah 0,23 persen ke Rp14.619 per dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan hari ini dari posisi kemarin Rp14.585 per dolar AS.
Ini adalah posisi rupiah paling lemah sejak 15 April 2021 atau dalam 13 bulan terakhir.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan pelemahan ini dipicu karena dolar naik ke level tertinggi.
"Berlanjutnya kekhawatiran bahwa tindakan bank sentral untuk menurunkan inflasi yang tinggi akan menghambat pertumbuhan ekonomi global, meningkatkan daya tarik mata uang safe-haven," kata Ibrahim, Jumat (13/5/2022).
Menurut dia investor telah condong ke aset safe-haven seperti dolar karena kekhawatiran telah meningkat tentang kemampuan Fed untuk menekan inflasi tanpa menyebabkan resesi, serta dampak dari perang di Ukraina dan meningkatnya kasus Covid-19 di China yang melemahkan permintaan.
"Kekhawatiran tentang lingkungan stagflasi yang berkepanjangan dari pertumbuhan yang lambat dan harga yang tinggi juga telah mengurangi selera terhadap risiko," katanya.
Sementara dari sisi sentimen dalam negeri, berdasarkan data Bank Indonesia, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2022 tetap tinggi sebesar 135,7 miliar dolar AS, meskipun menurun dibandingkan dengan posisi pada akhir Maret 2022 sebesar 139,1 miliar dolar AS.
"Penurunan posisi cadangan devisa pada April 2022 antara lain dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan antisipasi kebutuhan likuiditas valas sejalan dengan meningkatnya aktivitas perekonomian," katanya.
Baca Juga: Dolar AS Menguat ke Level Tertingginya, Harga Logam Mulia Berguguran
Lebih lanjut, dia bilang cadangan devisa tersebut berisiko semakin menurun jika melihat nilai tukar rupiah yang terus tertekan dan capital outflow yang terjadi di pasar obligasi.
"BI tentunya lebih banyak melakukan intervensi. Ketika cadangan devisa perlu digunakan untuk melakukan intervensi, pasokan devisa justru akan semakin seret di bulan ini. Sebabnya, pemerintah melarang ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan semua produk turunannya."
Berita Terkait
-
Dolar AS Menguat ke Level Tertingginya, Harga Logam Mulia Berguguran
-
Selama Ramadhan dan Lebaran 2022, Peredaran Uang di Solo Raya Mencapai Rp5,6 Triliun
-
Kamis Sore, Rupiah Ditutup Loyo 44 Poin ke Posisi Rp14.598
-
Heboh, Karyawan Money Changer di Singkawang Curi Uang Perusahaan Ratusan Juta Rupiah dan Ribuan Dolar Demi Lunasi Utang
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
Terkini
-
MedcoEnergi Umumkan Pemberian Dividen Interim 2025 Sebesar Rp 28,3 per Saham
-
Penyeragaman Kemasan Dinilai Bisa Picu 'Perang' antara Rokok Legal dan Ilegal
-
Meroket 9,04 Persen, Laba Bersih BSI Tembus Rp 5,57 Triliun di Kuartal III-2025
-
Asabri Beri Kesempatan Gen Z Berkarir di Industri Dapen Lewat Program Magang Nasional
-
Menavigasi Revolusi Kendaraan Listrik ASEAN: Peran VinFast di Pasar Global Baru
-
Genjot Pemanfaatan EBT, RI Targetkan 60 Persen Listrik dari Sumber Terbarukan
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Dicoret dari PSN, PIK 2 Buka Suara Soal Nasib Proyek Tropical Coastland
-
Mahasiswa UNP Antusias Kembangkan Skill melalui Digistar Telkom