Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkap salah satu penyebab masyarakat mudah tergiur dengan penawaran investasi bodong karena hanya mengedepankan untung semata dan abai dengan risiko investasi.
"Saat ada penawaran investasi, masyarakat umumnya hanya melihat satu sisi saja yaitu seberapa besar keuntungan yang diperoleh dan jarang berpikir ada risiko di sana," kata Kepala OJK Sumbar Yusri ditulis Sabtu (14/5/2022).
Menurut dia karena masyarakat abai dengan risiko investasi tak jarang yang menjadi korban kalangan terpelajar bahkan juga ada pejabat.
"Masyarakat kurang hati-hati saat ada penawaran investasi, tidak mendalami apakah wajar atau tidak keuntungannya, statusnya legal atau tidak," katanya.
Akhirnya mereka hanya berhitung ketika investasi dengan tawaran keuntungan yang menggiurkan dalam sekian bulan modal akan balik.
"Belum lagi ada testimoni dari saudaranya yang sudah mendapatkan keuntungan yang besar, mereka tidak memikirkan lagi risikonya," ujar dia.
Oleh sebab itu selagi orang hanya berpikir untung dengan cepat namun mengabaikan risiko akan rawan terjerat investasi bodong.
Ia mengemukakan OJK terus melakukan edukasi bersama industri jasa keuangan agar masyarakat bijak dalam berinvestasi tidak hanya semata mengejar keuntungan namun juga mempertimbangkan risiko.
"Setiap investasi pasti ada risikonya," kata dia.
Baca Juga: Periksa 78 Saksi, Polisi Perpanjang Masa Penahanan Vanessa Khong 40 Hari
OJK telah menyediakan infrastruktur investasi yang lebih aman dan ada pengawasan terhadap perusahaan investasi tersebut.
Edukasi yang masif perlu dilakukan dan kemudian jika ada penawaran investasi yang diragukan maka mari tanyakan kepada OJK atau Satgas Waspada Investasi di daerah.
"Sehingga OJK bisa lebih cepat berkoordinasi dan mengantisipasi agar masyarakat tidak menjadi korban," katanya.
Pada posisi Maret 2022, SID didominasi oleh investor Reksa Dana yang mencapai 110.417 Investor dan investor saham sebanyak 54.313 investor.
Lalu investor Surat Berharga Negara (SBN) baru tercatat sebanyak 4.659 investor. Investor Efek Beragun Aset (EBA) baru sebanyak tiga investor.
Dari 54.313 investor saham 70,30 persen didominasi oleh usia di bawah 30 tahun. Jumlah SID Investor Saham tumbuh sebesar 66,38 persen dengan transaksi sebesar Rp1,81 triliun atau tumbuh sebesar 35,17 persen, katanya. (Antara).
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Menkeu Purbaya Mau Hilangkan Pihak Asing di Coretax, Pilih Hacker Indonesia
-
BPJS Watch Ungkap Dugaan Anggota Partai Diloloskan di Seleksi Calon Direksi dan Dewas BPJS
-
Proses Bermasalah, BPJS Watch Duga Ada Intervensi DPR di Seleksi Dewas dan Direksi BPJS 20262031
-
Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
-
Literasi Keuangan dengan Cara Baru Biar Makin Melek Finansial
-
Bahlil: Hilirisasi Harus Berkeadilan, Daerah Wajib Dapat Porsi Ekonomi Besar
-
Menkeu Purbaya Akhirnya Ungkap Biang Kerok Masalah Coretax, Janji Selesai Awal 2026
-
Setahun Berjalan, Hilirisasi Kementerian ESDM Dorong Terciptanya 276 Ribu Lapangan Kerja Baru
-
Bahlil Dorong Hilirisasi Berkeadilan: Daerah Harus Nikmati Manfaat Ekonomi Lebih Besar
-
ESDM Perkuat Program PLTSa, Biogas, dan Biomassa Demi Wujudkan Transisi Energi Hijau untuk Rakyat