Suara.com - Kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Presidensi G20 menciptakan sinergi positif yang kian menguatkan posisi Indonesia di dunia. Hal itu berdampak positif bagi Indonesia baik secara politik, ekonomi dan sosial.
Akademisi Hubungan International Universitas Udayana (Unud) Sukma Sushanti mengatakan karakteristikk kepemimpinan Jokowi tegas mengayomi. Menjadikan kerja sama apik dalam jajaran kabinet Indonesia Kerja jilid dua miliknya.
Kinerja para menteri Jokowi, kata Sukma, sampai saat ini telah saling menguatkan pada setiap sisi. Tak terkecuali dalam menjalankan mandat pada Presidensi G20 yang direncanakan akan terhelat di Bali.
“Saya pikir selama ego sektoral itu bisa ditekan koordinasi antar kementerian itu dapat berjalan cukup baik. Ego sektoral itu bisa ditekan bisa menjadi lebih bagus,” ungkap Sukma.
Dia menilai keberhasilan Jokowi dalam membentuk sinergi yang dimulai dari lingkungan menteri membawa dampak positif besar. Kekompakan Kabinet Indonesia Maju, kian mendorong kesuksesan Jokowi dalam Presidensi G20.
“Beliau (Jokowi) secara sosok perorangan tentunya lebih bagus apalagi dengan dukungan dari menteri beliau, dari Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Luar Negeri yang selama ini menjadi marketing negara beserta kementerian yang lainnya,” sambung Sukma.
Oleh karenanya karakteristik kepemimpinan Jokowi dalam Presidensi G20 membawa dampak baik bagi Tanah Air. Membuat tingkat kepercayaan dunia terhadap Indonesia yang semakin meningkat.
Sebelumnya pada tahun 2021 lalu, Presiden Jokowi telah membuka Presidensi G20 Indonesia dengan tema Recover Together, Recover Stronger. Fokus Presidensi G20 Indonesia ialah (1) arsitektur kesehatan global yang inklusif dan tanggap krisis; (2) transformasi sosial ekonomi berbasis digital; dan (3) transisi menuju sistem energi berkelanjutan.
Baca Juga: Presiden Jokowi Kenang Buya Syafii Maarif: Selamat Jalan Sang Guru Bangsa
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
Penambang Kini Lebih Tenang, Sumur Minyak Rakyat Diatur
-
Jangan Ajukan KPR Mandiri Sebelum Baca Ini! Syarat, Dokumen, dan Tips
-
Kementan Pastikan Perkuat Tata Kelola Pupuk 2026: Sudah Dimulai Dari Aspek Perencanaan
-
Menkeu Purbaya Tolak Bayar Utang Whoosh Pakai APBN, Rosan: Kami Sedang Evaluasi
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Luhut Puji Menkeu Purbaya: Kerjanya Sudah Menunjukkan Hasil
-
Dicari Lulusan D3-S1! Lowongan Kerja Transjakarta Oktober 2025 dan Kisaran Gajinya
-
Finpay Telkom Gaet Asuransi ADB, Perluas Pasar Proteksi Digital
-
ESDM Targetkan Implementasi Penggunaan Avtur dari Minyak Jelantah di 2026
-
Luhut: Presiden Prabowo Akan Terbitkan Keppres Utang Kereta Cepat, Tak Pakai APBN