Suara.com - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan di sejumlah Bank melemah jelang rilis inflasi Mei 2022, pada Rabu (1/6/2022) lalu.
Pagi ini, Rupiah melemah 45 poin atau 0,31 persen ke posisi Rp14.579 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.534 per dolar AS.
"Pergerakan rupiah mulai stabil terhadap dolar AS setelah pekan lalu mengalami penguatan menyusul rilisnya hasil rapat The Fed mengenai suku bunga dan kebijakan BI terkait GWM bank umum," kata analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama saat dihubungi di Jakarta, Kamis (2/6/2022).
Saat ini, Bank Indonesia (BI) sudah mempercepat normalisasi kebijakan likuiditas melalui kenaikan Giro Wajib Minimum (GWM) rupiah secara bertahap mulai 1 Juni 2022.
Kewajiban minimum GWM rupiah untuk bank umum konvensional yang pada saat ini sebesar lima persen akan naik menjadi enam persen mulai 1 Juni 2022, 7,5 persen mulai 1 Juli 2022, dan sembilan persen mulai 1 September 2022
Sedangkan, kewajiban minimum GWM rupiah untuk bank umum Syariah dan unit usaha syariah yang pada saat ini sebesar empat persen akan naik menjadi 4,5 persen mulai 1 Juni 2022, 6 persen mulai 1 Juli 2022, dan 7,5 persen mulai 1 September 2022.
Nantinya, Revandra mengatakan, faktor yang dapat berpengaruh pada rupiah adalah laporan inflasi bulanan Indonesia.
Nantinya, lanjut Revandra, Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data inflasi pada bulan Mei 2022 pada Kamis siang ini.
"Kenaikan inflasi Indonesia yang diprediksi lebih landai dari laporan bulan sebelumnya, akan memberikan sentimen positif untuk rupiah," ujar Revandra.
Baca Juga: Bos BI Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah Terhadap Dolar AS
Ariston memperkirakan rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.550 per dolar AS hingga Rp14.650 per dolar AS.
Pada Selasa (31/5/2022) lalu, rupiah ditutup melemah 21 poin atau 0,15 persen ke posisi Rp14.578 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.557 per dolar AS.
Berita Terkait
-
5 Mata Uang Terendah di Dunia, Rupiah Termasuk!
-
Bank Indonesia Bawa Rp 3,5 Miliar dalam Ekspedisi Rupiah di Pulau Terluar di Aceh
-
Pemerintah Targetkan Angka Kemiskinan Turun ke Level 7,5% di Tahun 2023
-
Harga Makanan dan Minuman di Turki Jadi Murah, Roti di Restoran Cuma Rp2.700
-
Bos BI Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah Terhadap Dolar AS
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
Terkini
-
Gara-gara PIK2, Emiten Milik Aguan CBDK Raup Laba Bersih Rp 1,4 Triliun di Kuartal III-2025
-
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Batubara Acuan untuk Periode Pertama November!
-
Ramalan Menkeu Purbaya Jitu, Ekonomi Kuartal III 2025 Melambat Hanya 5,04 Persen
-
OJK: Generasi Muda Bisa Bantu Tingkatkan Literasi Keuangan
-
Rupiah Terus Amblas Lawan Dolar Amerika
-
IHSG Masih Anjlok di Awal Sesi Rabu, Diproyeksi Bergerak Turun
-
Sowan ke Menkeu Purbaya, Asosiasi Garmen dan Tekstil Curhat Importir Ilegal hingga Thrifting
-
Emas Antam Merosot Tajam Rp 26.000, Harganya Jadi Rp 2.260.000 per Gram
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026