Suara.com - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mengungkapkan terdapat dua perusahaan asal Kuwait yang tertarik merekrut 250 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk bekerja di bidang Hotel, Restoran, dan Kafe (Horeka).
Proses rekrutmen untuk 200 PMI di Alghanim Industries F&B Devision dan 50 PMI New Grand Haytt Hotel Kuwait ini diawali dengan interview pada 29 - 31 Mei 2022.
Perekrutan atau seleksi 200 PMI dilakukan melalui skema P to P antara Alghanim Industries (Costa Coffee dan Wendys) dengan PT Alwihdah Jaya Sentosa dilakukan di Jakarta (29 Mei 2022), Bali (30 - 31 Mei 2022) dan Lombok (1 Juni 2022).
Sementara seleksi P to P antara New Grand Haytt Hotel Kuwait dengan PT Alqurny Bagas Pratama untuk kebutuhan 50 PMI digelar di Bali (30 -31 Mei 2022) dan Jakarta (2 Juni 2022).
Dirjen Binapenta dan PKK Kemnaker, Suhartono, setelah peluang dan kesempatan kerja bagi tenaga kesehatan (nakes) dua bulan lalu, kini Kuwait membuka kembali kesempatan kerja bagi pekerja di bidang Horeka untuk 250 orang PMI.
"Gaji bagi PMI yang bekerja di Kuwait sangat menjanjikan mengingat dua perusahaan Horeka tersebut merupakan perusahaan besar yang dikelola secara profesional. Ia berharap PMI yang telah diseleksi di Indonesia memenuhi kompetensi yang dibutuhkan pasar kerja global, khususnya di Kuwait," ujar Suhartono dalam keterangannya yang ditulis, Kamis (2/6/2022).
Suhartono menambahkan, langkah pengiriman atau terbukanya kesempatan kerja di Kuwait ini sejalan dengan program Sembilan Lompatan Besar Kemnaker yakni transformasi program perluasan kesempatan kerja dan perluasan pasar kerja luar negeri.
Sebagaimana diketahui, program Sembilan Lompatan Besar Kemnaker tersebut terdiri atas transformasi BLK, link and match ketenagakerjaan, transformasi program perluasan kesempatan kerja, pengembangan talenta muda, perluasan pasar kerja luar negeri, visi baru hubungan industrial, reformasi pengawasan, ekosistem digital SIAPKerja, dan reformasi birokrasi.
Sementara Atase Ketenagakerjaan (Atnaker), Ratna Sari Dewi mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mendukung program Sembilan Lompatan Besar Kemnaker dengan melakukan promosi perluasan kesempatan kerja bagi PMI sektor formal di Kuwait. Ratna menilai, pertumbuhan ekonomi yang tinggi di beberapa negara tujuan penempatan PMI memicu peningkatan kebutuhan tenaga Horeka.
Baca Juga: Kemnaker Fasilitasi Pekerja dan Perusahaan Logistik di NTT dan Berakhir dengan Kesepakatan
"Hal ini dapat menjadi tolok ukur bahwa kebutuhan tenaga kerja profesional pada posisi tenaga horeka sangat tinggi secara global," kata dia.
Ratna Sari Dewi menambahkan, pekerja Indonesia lebih diminati dibandingkan pekerja negara lain karena pekerja dari Indonesia terkenal ramah dan rajin, sehingga mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja yang ada.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian Dana Bergulir di Provinsi Bali
-
Dongkrak Produksi Minyak di Papua, SKK Migas dan Petrogas Mulai Injeksi Kimia di Lapangan Walio
-
Menperin Minta Insentif Otomotif ke Menkeu
-
Barcelona dan BRI Kolaborasi, Bayar Cicilan di BRImo Bisa Ketemu Lamine Yamal
-
IHSG Menutup 2025 di Level Tertinggi, OJK Buka Rahasia Pasar Modal RI yang Solid
-
Catatan Akhir Tahun, Aktivitas Industri Manufaktur RI Melambat
-
Cicilan HP ShopeePayLater vs Kredivo, Mana yang Lebih Murah
-
Pemerintah Tegaskan Impor Daging Sapi untuk Industri Bukan Kosumsi Masyarakat
-
Catatan Akhir Tahun: Waspada Efek 'Involusi' China dan Banjir Barang Murah di Pasar ASEAN
-
Pencabutan Insentif Mobil Listrik Perlu Kajian Matang di Tengah Gejolak Harga Minyak