Suara.com - Beberapa pekan ke belakang, sejumlah perusahaan rintisan ata startup memutuskan untuk memangkas pengeluaran mereka dengan melakukan PHK. Tidak sedikit pula yang memilih untuk bubar hingga memunculkan dugaan fenomena Bubble Burst.
Paling baru, startup education technology (edtech) Pahamify melakukan PHK karyawan demi optimalisasi bisnis. CEO atau Co-Founder Pahamify Syarif Rousyan Fikri mengatakan, PHK dilakukan demi keberlangsungan bisnis usaha.
“Setelah mengevaluasi bisnis, kami telah memutuskan untuk mengoptimalkan proses bisnis, yang mengharuskan kami berpisah dengan beberapa karyawan terbaik,” ungkap CEO Pahamify Syarif Rousyan Fikri dalam keterangan resminya, dikutip pada Jumat (3/6/2022).
Ia mengklaim, jumlah karyawan yang di PHK tidak sebanyak dengan kabar viral yang beredar di masyarakat. Meski demikian, tidak ada penjelasan lebih rinci terkit hal itu.
Pahamfy menambah panjang startup Indonesia yang melakukan PHK. Dalam dua minggu belakangan, setidaknya sudah ada 7 perusahaan rintisan yang melakukan layoff.
Dimulai dari Zenius yang baru saja melakukan PHK terhadap 200 karyawan. Perubahan model bisnis dan dampak ekonomi menjadi alasan startup besutan Sabda PS ini melepas ratusan karyawannya.
Startup plat merah, LinkAja yang juga sudah melakukan PHK massal terhadap ratusan karyawan. Manajemen menyatakan PHK harus dilakukan agar perusahaan tumbuh sehat, optimal, dan positif.
Baca Juga: Startup Lakukan PHK Massal Hingga Bangkrut, Pengamat: Lebih Baik Berkembang Perlahan
Jauh sebelum LinkAja dan Zenius, startup di bidang furniture Fabelio juga melakukan hal serupa. Startup ini bahkan kabarnya memaksa puluhan karyawannya mengundurkan diri jika ingin memperoleh bayaran penuh.
Tanihub, startup pertanian yang belakangan mulai mencuri perhatian juga melakukan PHK massal setelah dua gerainya di Bandung dan Bali ditutup.
Uang Teman
Nasib karyawan yang di-PHK oleh startup fintech landing Uang Teman sejak akhir 2020 lalu dikabarkan masih terkatung-katung. Selain hak atas gaji, perusahaan dikabarkan belum membayarkan tanggungan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.
Tag
Berita Terkait
-
Bareng OHMYVENUS, Wise Pastikan Absen di MPL PH Season 10?
-
Apa itu Fenomena Bubble Burst? Dampak PHK Massal Startup
-
Ribuan Kantor Cabang Bank Tutup, Bagaimana Nasib Karyawan?
-
Ekonom Celios Ungkap Lima Penyebab Utama Startup dan E-Commerce PHK Massal
-
Startup Lakukan PHK Massal Hingga Bangkrut, Pengamat: Lebih Baik Berkembang Perlahan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Asosiasi Ini Soroti Peran Akuntan dalam Pelaporan Keberlanjutan dan Transparansi ESG
-
Rupiah Terus Tertekan, Dolar AS Makin Kuat Sentuh Level Rp16.678
-
Harga Emas Antam Hari Ini Berkisar 2,4 Jutaan per Gram, Sulit Menguat?
-
Bank Pemberi Pinjaman Eks Bupati Lampung Tengah Ikut Kena Getah
-
Masih Minim Serapan, Diskon Tiket Kapal Feri untuk Nataru Masih Tersedia Banyak
-
Profil PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS), Siapa Pemilik Sahamnya?
-
Pegiat Fintech Didorong Saling Kerja Sama Demi Sehatkan Ekosistem Keuangan Digital
-
IHSG Berbalik Menguat Selasa Pagi, Apa Saja Saham yang Cuan?
-
Update Harga BBM Terbaru: Pertamina, Shell, Vivo, dan BP per Desember 2025
-
Tim Indonesia Sudah di AS, Airlangga Menyusul Negosiasi Tarif Lusa