Suara.com - Petani kelapa sawit di Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu harus gigit jari, lantaran harga pembelian Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di sejumlah pabrik minyak kelapa sawit di wilayah tersebut turun hingga Rp200 per kilogram.
Kondisi tersebut terjadi lantaran terbatasnya penjualan minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) dari daerah tersebut.
"Harga TBS sawit hari ini turun di sejumlah pabrik minyak kelapa sawit di daerah ini berkisar Rp100 hingga Rp200 per kilogram," kata Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Meri Marlina, di Mukomuko, Sabtu (4/6/2022).
Ia mengatakan, kondisi tersebut setelah mendapat data pembelian TBS per tanggal 4 Juni 2022 dari 10 pabrik minyak kelapa sawit. Meri mengemukakan, mayoritas pabrik di daerah tersebut membeli TBS sawit petani setempat dengan harga lebih murah dibandingkan harga penetapan tim perumus harga komoditi perkebunan tersebut.
Tim perumus harga komoditas perkebunan kelapa sawit pemerintah provinsi sejak beberapa hari lalu, sebenarnya telah menetapkan harga jual TBS kelapa sawit tingkat pabrik tertinggi Rp3.200 perkilogram dan terendah Rp2.400 per kilogram.
Lebih lanjut, ia berharap penjualan CPO dari daerah ini kembali lancar supaya harga TBS sawit milik petani setempat naik.
Meri menyebut harga TBS sawit di PT Daria Dharma Pratama turun dari Rp1.720 menjadi Rp1.520 per kilogram, kemudian di PT Usaha Sawit Mandiri turun dari Rp1.610 menjadi Rp1.510 per kilogram.
Kemudian harga TBS sawit di PT Bumi Mentari Karya turun dari sebesar Rp1.670 menjadi Rp1.530 per kilogram, sedangkan di PT Karya Sawitindo Mas turun dari sebesar Rp1.720 menjadi Rp1.520 per kilogram.
Lalu harga TBS sawit di PT Mukomuko Indah Lestari turun dari sebesar Rp1.720 menjadi Rp1.520 per kilogram, PT Karya Agro Sawitindo turun dari sebesar Rp1.700 menjadi Rp1.600 per kilogram, di PT Gajah Sakti Sawit turun dari sebesar Rp1.770 menjadi Rp1.570 per kilogram.
Sedangkan harga TBS sawit di dua pabrik minyak kelapa sawit di daerah ini masih stabil yakni PT Sapta Sentosa Jaya sebesar Rp1.450 per kilogram dan PT Surya Andalan Primatama sebesar Rp1.730 per kilogram. (Antara)
Berita Terkait
-
Presiden Jokowi Cabut Larangan Ekspor CPO, Tapi Harga Jual TBS Bikin Petani Menjerit: Mendag Harus Bertanggung Jawab!
-
Rencana Audit Perusahaan Sawit di Indonesia, Pemerintah Diminta Tak Manjakan Pengusaha
-
Indonesia Jadi Raja Sawit Global, Kemenko Bidang Ekonomi: Harus Dikawal Demi Kepentingan Bersama
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
INET Umumkan Rights Issue Jumbo Rp1,78 Triliun, Untuk Apa Saja Dananya?
-
Tukad Badung Bebas Sampah: BRI Gandeng Milenial Wujudkan Sungai Bersih Demi Masa Depan
-
Lowongan Kerja KAI Properti untuk 11 Posisi: Tersedia untuk Semua Jurusan
-
Cukai Tembakau Tidak Naik, Ini Daftar Saham yang Diprediksi Bakal Meroket!
-
BRI Peduli Salurkan Ambulance untuk Masyarakat Kuningan, Siap Layani Kebutuhan Darurat!
-
IHSG Cetak Rekor Pekan Ini, Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia
-
Cara Hemat Rp 10 Juta dalam 3 Bulan untuk Persiapan Bonus Natal dan Tahun Baru!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?