Suara.com - Tak bisa dipungkiri pandemi Covid-19 yang telah terjadi dua tahun belakangan ini membuat seluruh kinerja pembangunan infrastruktur terhambat. Hal tersebut terjadi karena BUMN karya yang selama ini jadi motor penggerak utama pembangunan nasional mengalami kesulitan keuangan akibat pandemi.
Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nawal Nely mengatakan, BUMN karya menghadapi berbagai tantangan selama pandemi Covid-19 pada 2020 dan 2021.
"BUMN karya yang saya sayangi, ini bukan sesuatu yang mudah untuk sektor infrastruktur, sebelum Covid-19 kita sangat mengandalkan BUMN karya untuk mempercepat pembangunan infrastruktur," kata Nawal dalam acara Workshop Implementasi Pengelolaan Risiko Keuangan Negara di Jakarta, Selasa (14/6/2022).
Namun setelah adanya pandemi Covid-19 semuanya berubah sangat drastis, hampir seluruh BUMN karya mengalami dampak yang cukup hebat akibat peristiwa terbesar umat manusia di abad ini.
Usai pandemi, kata Nawal, kini para BUMN karya kembali dipusingkan dengan tantangan geopolitik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina, sehingga membuat votalitas pasar meningkat.
Untuk itu kata dia BUMN Indonesia perlu terus menjaga lingkungan yang stabil, mengambil langkah yang prudent (hati-hati), dan mengidentifikasi pendorong risiko.
Ia memperkirakan kondisi volatil saat ini akan berlanjut sampai tahun 2024 mendatang.
"Di tengah Covid-19 kita berhasil menyelesaikan restrukturisasi infrastruktur jalan. Jadi terlepas dari semua situasi global yang memang menantang, jangan loose hope kita hanya perlu siap-siap,” ucapnya.
Baca Juga: 8 BUMN Terima Jaminan Pinjaman Senilai Rp105 Triliun dari PT PII
Tag
Berita Terkait
-
10 Tips Lolos TKB, Wawancara dan MCU Rekrutmen Bersama BUMN
-
PP BUMN Diteken Jokowi: Direksi Harus Bertanggungjawab Jika BUMN Merugi
-
Resmi! Jokowi Teken PP 23 Tahun 2022, Isinya Direksi Wajib Tanggung Jawab Penuh Jika BUMN Merugi
-
MCU BUMN Apa Saja? Ini Penjelasan TKB, Wawancara dan MCU Rekrutmen Bersama BUMN 2022
-
Sempat Makan Siang Bareng Megawati, Erick Thohir: Kebanyakan Bahas Soal Sarinah
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
-
7 Ide Usaha Modal 1 Juta, Anti Gagal dan Auto Cuan
-
Cara Daftar WiFi Internet Rakyat, Surge Buka Akses Biaya Rp100 Ribu per Bulan
-
Operasikan 108 Kapal, PIS Angkut Energi 127,35 juta KL Sepanjang Tahun 2025
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?
-
Dukung Kemajuan Industri Sawit, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS
-
Perlukah BBM Bobibos Lakukan Pengujian Sebelum Dijual, Begini Kata Pakar
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi