Imbal hasil acuan obligasi pemerintah AS 10-tahun turun hampir 10 basis poins semalam tetapi menguat menjadi 3,2461 persen selama sesi pagi Asia. Imbakl hasil naik ketika harga turun.
Sterling naik 1,4 persen terhadap dolar semalam untuk mengantisipasi kenaikan agresif bank sentral Inggris yang akan datang. Euro naik 1,0 persen dan bertahan di sekitar 1,0535 dolar di Asia.
"Salah satu fenomena di pasar tampaknya menjadi reaksi jika bank sentral tidak bergerak secara agresif, imbal hasil dan harga berisiko lebih di jalan kenaikan suku bunga," kata ahli strategi NatWest Markets John Briggs.
"Atau, pasar mungkin terus menyesuaikan diri dengan prospek suku bunga global yang lebih tinggi ... karena momentum kebijakan bank sentral global semuanya satu arah."
Faktor lain yang menyeret dolar adalah lonjakan franc Swiss, karena digunakan sebagai mata uang pendanaan dan sering diubah menjadi dolar sebelum ditukar dengan hasil tinggi - yang berarti dolar dijual ketika perdagangan itu berbalik.
Kekhawatiran pertumbuhan membawa minyak pada perjalanan singkat lebih rendah semalam sebelum harga stabil. Minyak mentah berjangka Brent terakhir di 118,96 dolar AS per barel. Emas bertahan di 1.846 dolar AS per ounce dan bitcoin berada di bawah tekanan di 20.700 dolar AS.
Berita Terkait
-
Update Covid-19 Global: Beijing Berhasil Kendalikan Wabah yang Berawal dari Bar
-
Vaksin Novavax Bisa Menambah Opsi Vaksinasi di AS
-
IHSG Dibuka Melemah, Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot di Angka Rp14.824
-
Jelang Akhir Pekan, IHSG Dibuka Anjlok ke Level 6.987
-
Dokter Top AS Anthony Fauci Positif Covid-19, Ini Gejala yang Dialaminya
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing