Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto tetap mewaspadai lonjakan harga pangan akibat kebijakan larangan ekspor pangan dari sejumlah negara. Pasalnya, hingga saat ini terdapat 17 negara yang masih memberlakukan kebijakan tersebut dari 24 negara sebelumnya.
"Ke depan pangan harus diperhatikan karena jadi tantangan global ada 24 negara pernah melakukan pelarangan ekspor, sudah mencabut tujuh negara sekarang tinggal 17 negara," kata Menko Airlangga saat dijumpai di Kawasan Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (22/6/2022).
Menko Airlangga menjelaskan isu ketahanan pangan saat ini sedang jadi sorotan dunia karena harganya yang terus melambung usai Rusia melakukan invasi ke Ukraina, kenaikan harga pangan ini pun berimbas terhadap lonjakan inflasi hampir diseluruh negara.
Menko Airlangga menjelaskan larangan ekspor pangan sejumlah negara tersebut terdiri dari komoditas gandum, ayam hingga produk holtikultura lainnya termasuk pupuk.
"Jadi ini kita harus betul-betul berkonsentrasi terhadap ketersedian pangan dalam negeri," ucapnya.
Menurutnya ada tiga langkah yang bisa dilakukan demi menjaga ketahanan pangan nasional, pertama mengamankan supply side, kedua adalah diversifikasi pangan dan yang ketiga adalah efisiensi.
Asal tahu saja dari sekian produk yang hingga saat ini dikenakan larangan ekspor, gandum jadi produk yang mengkhawatirkan Indonesia. Pasalnya, Indonesia mengandalkan pasokan gandum impor sepenuhnya.
Sedangkan untuk gula, Indonesia terpantau tidak mengimpor dari Aljazair. Juga untuk jagung dan minyak kedelai, Indonesia tidak mengimpor komoditas tersebut.
India adalah negara yang terbaru melakukan pelarangan ekspor pangan, yaitu gandum. Menyusul gelombang panas yang merusak tanaman gandum yang mendekati musim panen.
Baca Juga: Pemerintah Gelontorkan Rp 4 Triliun untuk Atasi Wabah PMK
Setelah India mengumumkan rencananya menutup keran ekspor gandum pada 14 Mei 2022, harga langsung melonjak.
Di dalam negeri larangan itu diprediksi akan mendongkrak lonjakan biaya produksi. Akibatnya, harga makanan yang berbahan gandum seperti mi instan dan roti pun terancam mengalami kenaikan harga lagi.
Berita Terkait
-
RI Bakal Borong Gandum AS Pasca Kesepakatan Tarif 19 Persen
-
Mentan Amran Sebut Ada Peluang Emas Ekspor CPO RI ke AS usai Kesepakatan Tarif
-
Indonesia Punya Strategi Hadapi Perang Dagang Amerika vs China, Begini Respon Menkeu AS
-
Mengenal Farro, Gandum Kuno yang Jadi Tren Diet Slow Aging di Korea Selatan
-
Indonesia Gemar Impor Singkong
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Konsumsi BBM Diperkirakan Naik Saat Gelaran MotoGP Mandalika
-
Omongan Menkeu Purbaya Soal Data Subsidi LPG Sejalan dengan Sri Mulyani
-
Soal Penyebab Kilang Minyak Dumai Terbakar, Bahlil: Tanya ke Pertamina!
-
Pertamina Pasok 148 Ribu Tabung LPG Ekstra Jelang Hajatan MotoGP Mandalika
-
Kilang Pertamina di Dumai Terbakar, Kementerian ESDM: Kalau Ini Murni Kecelakaan
-
Perusahaan Asal China Kantongi Kontrak Rp15 Triliun, Klaim Mau Jadi Raja Alat Berat Tambang RI
-
Penguatan Rupiah Paling Moncer di Asia
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
Bos KFC Ungkap Nasib Usahanya di RI
-
Dari Buku Lahir Harapan, Anak TBM Kolong Ciputat Gembira Bersama PNM Peduli