Suara.com - Posisi harga emas dunia tergelincir pada perdagangan Kamis, menuju akhir kuartal terburuk dalam lima triwulan karena nada hawkish dari bank sentral global meredupkan daya tarik bagi aset yang tidak memberikan imbal hasil itu.
Mengutip CNBC, Jumat (1/7/2022) harga emas di pasar spot turun 0,6 persen menjadi USD1.806,55 per ounce pada pukul 01.36 WIB, di jalur untuk jatuh lebih dari 6 persen pada kuartal kedua 2022, sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup melemah 0,6 persen menjadi USD1.807,3.
"Emas berakhir lebih rendah pada kuartal kedua karena kebijakan Federal Reserve yang lebih ketat. Juga, ada peluang bagus bahwa kekhawatiran resesi akan menurunkan permintaan di seluruh komoditas," kata Jim Wyckoff, analis Kitco Metals.
Menurunkan inflasi yang tinggi akan menyakitkan dan bahkan dapat menghancurkan pertumbuhan, tetapi itu harus dilakukan untuk mencegah lonjakan harga mengakar, kata kepala bank sentral dunia pada konferensi tahunan Bank Sentral Eropa di Portugal.
Indeks Dolar (Indeks DXY) melayang di dekat level tertinggi dua decade, dan menuju kenaikan 6 persen pada kuartal kedua, membuat emas lebih mahal bagi pembeli luar negeri.
Emas sempat melambung setelah data Amerika menunjukkan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi naik 6,3 persen pada Mei setelah melesat dengan margin yang sama pada April. Namun, harga emas dengan cepat bergerak kembali ke kisaran ketat selama beberapa sesi terakhir.
"Data tersebut awalnya memberi trader gagasan bahwa karena inflasi tidak lebih buruk dari bulan lalu, mungkin The Fed tidak akan begitu agresif, membantu emas. Namun, pasar masih sangat bearish dan penjual spekulatif masuk untuk mendorong harga turun," ujar Wyckoff.
Emas biasanya diuntungkan dari inflasi yang tinggi, tetapi kenaikan suku bunga berarti kenaikan opportunity cost untuk memegang logam kuning, aset yang tidak memberikan imbal hasil.
Sementara itu harga logam mulia lainnya, perak di pasar spot melorot 1,8 persen menjadi USD20,33 per ounce, platinum anjlok 2,1 persen menjadi USD897,90 dan paladium tergelincir 1,3 persen menjadi USD1.936,07.
Baca Juga: Pria Ini Berhasil Penuhi Tantangan Ambil Emas Batangan 12,5 Kilogram, Warganet Sindir Replika
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Profil PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), Ini Sosok Pemiliknya
-
BRI Ajak Warga Surabaya Temukan Hunian & Kendaraan Impian di Consumer BRI Expo 2025
-
TikTok Dibekukan Komdigi Usai Tolak Serahkan Data Konten Live Streaming Demo
-
Maganghub Kemnaker: Syarat, Jadwal Pendaftaran, Uang Saku dan Sektor Pekerjaan
-
Perusahaan Ini Sulap Lahan Bekas Tambang jadi Sumber Air Bersih
-
2 Hari 2 Kilang Minyak Besar Terbakar Hebat, Ini 5 Faktanya
-
IHSG Tutup Pekan di Zona Hijau: Saham Milik Grup Djarum Masuk Top Losers
-
Maganghub Kemnaker Dapat Gaji Rp 3.000.000 per Bulan? Ini Rinciannya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor