Suara.com - Inflasi yang mencapai 78% membawa dampak buruk pada komoditas ekspor Turki. Nilai mata uang lira yang anjlok sebagai akibat dari inflasi tersebut membuat barang-barang asal Turki bisa dibeli dengan sangat murah dengan mata uang luar negeri.
Menghadapi kondisi ini, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan belum akan mengambil langkah untuk menaikkan bunga bank. Dia masih berpegang teguh pada prinsip Islam, agama yang paling banyak dianut masyarakat Turki, yang meyakini bahwa menarik bunga sama dengan riba yang akan mendatangkan malapetaka.
Sebagai contoh satu lira saat ini hanya senilai Rp887. Dengan demikian, jika kamu ingin membeli barang dengan harga 100 lira, maka kamu cukup membayar Rp88.700.
Padahal 100 lira merupakan nilai yang sangat tinggi. Di Turki, nominal ini senilai dengan skincare kualitas wahid yang tentu saja jauh lebih murah jika dibandingkan harga kosmetik berkualitas di Indonesia.
Turki sendiri menjual berbagai komoditasnya ke luar negeri. Data dari https://www.worldstopexports.com/ menyebutkan ada sepuluh komoditas unggulan Turki yang diekspor ke seluruh dunia. Aktivitas ekspor ini dipastikan bakal terganggu akibat inflasi dan krisis ekonomi yang melanda negara tersebut. Berikut sepuluh komoditas ekspor andalan Turki.
1. Kendaraan: USD 25 miliar (11,1% dari total ekspor)
2. Mesin termasuk komputer: USD 20.8 miliar (9.2%)
3. Besi, baja: USD 17.1 miliar (7.6%)
4. Mesin listrik, peralatan: USD 12 miliar (5,3%)
Baca Juga: Jutaan Orang di Jerman Jatuh Miskin
5. Permata, logam mulia: USD 11 miliar (4.9%)
6. Pakaian rajut atau rajutan, aksesoris: USD 10.8 miliar (4.8%)
7. Plastik, barang plastik: USD 10 miliar (4.4%)
8. Bahan baku besi atau baja: USD 8.8 miliar (3.9%)
9. Bahan bakar mineral termasuk minyak: USD 8,5 miliar (3,8%)
10. Pakaian, aksesori (bukan rajutan atau rajutan): USD 7.5 miliar (3.3%)
Berita Terkait
-
Mahasiswa Indonesia Terdampak Inflasi Australia,Separuh Tunjangan Beasiswa Habis untuk Bayar Ko
-
Bea Cukai Lepas Ekspor Dua Produk Lokal dari Sulawesi dan Yogyakarta
-
Jurus Mendag Zulhas Buat Harga Tandan Buah Segar Sawit Kembali Tinggi, Ekspor Minyak Sawit Dipercepat
-
Inflasi Turki Capai 78 Persen, Nilai Mata Uang Lira Terjun Bebas
-
Jutaan Orang di Jerman Jatuh Miskin
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
PLN Jamin Ketersediaan SPKLU demi Kenyamanan Pengguna Kendaraan Listrik Sepanjang Nataru
-
Kapitalisasi DRX Token Tembus Rp2,4 Triliun, Proyek Kripto Lokal Siap Go Global
-
Saham Emiten Keluarga Bakrie Mulai Bangkit dari Kubur
-
Eks Tim Mawar Untung Budiharto Kini Bos Baru Antam
-
Sempat Rusak Karena Banjir, Jasa Marga Jamin Tol Trans Sumatera Tetap Beroperasi
-
Banyak Materai Palsu di E-Commerce, Pos Indonesia Lakukah Hal Ini
-
Mendag Dorong Pembentukan Indonesia Belarus Business Council
-
Tekanan Jual Dorong IHSG Merosot ke Level 8.649 Hari Ini
-
Bank Mega Syariah Luncurkan Program untuk Tingkatkan Frekuensi Transaksi
-
Pertemuan Tertutup, Prabowo dan Dasco Susun Strategi Amankan Ekonomi 2025 dan Pulihkan Sumatera