Suara.com - Harga emas dunia kembali turun sekitar 2 persen pada perdagangan hari Selasa. Penurunan ini membuat emas terus jatuh lebih jauh di bawah level support USD1.800.
Reli tajam dalam penguatan dolar dan kenaikan suku bunga menjadi biang kerok dan melemahkan selera bagi aset yang tidak memberikan imbal hasil tersebut.
Mengutip CNBC, Rabu (6/7/2022) harga emas di pasar spot diperdagangkan pada USD1.765,22 per ons, setelah sebelumnya merosot sebanyaknya 2,6 persen.
Sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup anjlok 2,1 persen menjadi USD1.763,9 per ounce.
Membuat logam safe-haven itu kurang menarik bagi pembeli luar negeri, dolar mencapai level tertinggi dalam sekitar dua dekade dan memperkuat posisinya sebagai safe-haven pilihan bagi investor yang khawatir tentang potensi resesi.
"Ada alternatif yang lebih menarik untuk emas di lingkungan kenaikan suku bunga," kata Chris Gaffney Presiden pasar dunia di TIAA Bank.
Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, tetapi suku bunga yang lebih tinggi untuk menjinakkan kenaikan tekanan harga meredupkan selera bagi logam kuning yang tidak membayar bunga.
"Teknikal jangka pendek untuk emas dan perak sepenuhnya bearish, yang juga mengundang spekulan berbasis teknikal untuk memainkan sisi short pasar berjangka," kata Jim Wyckoff, analis Kitco Metals.
Investor sekarang menunggu risalah dari pertemuan Juni Federal Reserve, Rabu, untuk petunjuk baru tentang kemungkinan besarnya kenaikan suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.
Baca Juga: Beraksi di Cakung, Emak-emak Berhijab Nekat Nyolong Kalung Emas di Kamar Pengantin Wanita
Di pasar fisik, impor emas India pada Juni hampir tiga kali lipat dari level tahun sebelumnya karena harga terkoreksi dan bank sentral Zimbabwe mengatakan akan mulai menjual koin emas di tengah inflasi yang tak terkendali.
Sementara itu, harga perak di pasar spot juga ikut melorot 4,1 persen menjadi USD19,14 per ounce dan platinum menyusut 2,4 persen menjadi USD864,23. Namun, paladium naik 0,6 persen menjadi USD1.934,43.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T