Suara.com - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) berencana memulai tiga proyek baru pembangunan smelter untuk memenuhi kebutuhan bijih nikel nasional. Profil Vale Indonesia sebagai perusahaan tambang nasional juga cukup memiliki reputasi dalam industri nikel.
Sebelumnya Vale juga telah mengoperasikan satu smelter berkapasitas 75.000 metrik ton nikel di kawasan Sorowaku, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Tiga smelter baru ini adalah proyek High Pressure Acid Leach (HPAL) di Pomalaa Sulawesi Tenggara untuk menghasilkan Produk Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) dengan potensi produksi mencapai 120.000 metrik ton nikel per tahun.
Kedua fasilitas pengolahan nikel di Sulawesi Tengah yang terdiri dari delapan lini Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF) dengan target kapasitas produksi 73.000 metrik ton nikel per tahun, serta pabrik baru di Sulawesi Selatan berkapasitas 60.000 ton dalam MHP.
Mengutip laman resmi PT Vale Indonesia Tbk saat ini perusahaan memiliki wilayah konsesi di Sulawesi dengan luas 118,017 hektare meliputi Sulawesi Selatan (70.566 hektare), Sulawesi Tengah (22.699 hektare) dan Sulawesi Tenggara (24.752 hektare).
PT Vale Indonesia menambang nikel laterit untuk menghasilkan produk akhir berupa nikel dalam matte. Rata-rata volume produksi nikel per tahun mencapai 75.000 metrik ton. Dalam memproduksi nikel di Blok Sorowako, Vale menggunakan teknologi pyrometalurgi atau meleburkan bijih nikel laterit.
Perseroan juga melanjutkan rencana pembangunan pabrik pengolahan nikel beserta fasilitas pendukungnya di Sambalagi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah dan di Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Proyek di Bahodopi direncanakan untuk membangun pabrik pengolahan untuk memproses bijih saprolit dan menghasilkan feronikel yang merupakan bahan utama dalam pembuatan baja nirkarat.
Untuk Pomalaa, proyek yang saat ini dikembangkan adalah untuk memproses bijih nikel limonit dengan menggunakan teknologi HPAL untuk menghasilkan produk yang dapat diolah menjadi bahan utama baterai mobil listrik.
Baca Juga: Sedikitnya 30 Tentara Nigeria Tewas Diserbu Kelompok Bersenjata
Saat ini, Vale memasok sekitar 5% dari kebutuhan nikel dunia. Sudah 50 tahun beroperasi, Vale juga berkomitmen untuk menerapkan prinsip berkelanjutan dalam aktivitas penambangannya.
Vale menjalankan kegiatan penambangan dan pengolahan bijih nikel dengan melaksanakan praktik-praktik terbaik didukung penerapan teknologi ramah lingkungan. Perseroan berupaya agar tidak menimbulkan dampak negatif, baik di dalam maupun di luar wilayah operasi.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
PSK di Kota Kendari Dilaporkan ke Polisi Karena Menolak Melayani 2 Pekerja Tambang
-
Longsor di Lokasi Tambang Liar Batu dan Pasir Seram Bagian Barat Telan Korban Jiwa
-
Ekspresi Siswa Ini Main Tarik Tambang Bikin Ngakak: Rohnya Ikut Ketarik
-
Berjaga di Tambang, 30 Tentara di Nigeria Tewas Diserbu Kelompok Bersenjata
-
Sedikitnya 30 Tentara Nigeria Tewas Diserbu Kelompok Bersenjata
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Pemerintah Dorong Investasi Lab & Rapid Test Merata untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Transaksi Belanja Online Meningkat, Bisnis Logistik Ikut Kecipratan
-
Regulator Siapkan Aturan Khusus Turunan UU PDP, Jamin Konsumen Aman di Tengah Transaksi Digital
-
Kredit BJBR Naik 3,5 Persen, Laba Tembus Rp1,37 Triliun
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
MedcoEnergi Umumkan Pemberian Dividen Interim 2025 Sebesar Rp 28,3 per Saham
-
Penyeragaman Kemasan Dinilai Bisa Picu 'Perang' antara Rokok Legal dan Ilegal
-
Meroket 9,04 Persen, Laba Bersih BSI Tembus Rp 5,57 Triliun di Kuartal III-2025