Suara.com - Ekspor sebagai salah satu indikator perekonomian suatu negara ditopang dengan keberadaan ekosistem ekspor yang tangguh dan berkelanjutan. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/ Indonesia Eximbank sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI dalam peningkatan ekspor nasional turut mendukung penguatan ekosistem ekspor dari beragam potensi komoditas yang ada di tanah air.
Salah satunya dengan pembentukan Desa Devisa Klaster Udang di Situbondo, Jawa Timur yang merupakan pemasok dari eksportir produk olahan udang.
“Ekspor udang Indonesia merupakan salah satu komoditas unggulan dari ekspor perikanan secara keseluruhan. Porsinya mencapai 55% sehingga perlu kita dukung dari hulu hingga ke hilir. Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) di Wilayah Situbondo yang akan menjadi Desa Devisa Klaster Udang merupakan komitmen LPEI untuk memperkuat ekosistem ekspor. Harapannya selain Pokdakan dapat menjadi lebih optimal sebagai pemasok, masyarakat yang terlibat juga menjadi lebih sejahtera,” ujar Direktur Eksekutif LPEI, Riyani Tirtoso pada Acara Peresmian “Desa Devisa Klaster Udang” di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Pemilihan komoditas udang didasari oleh potensinya. Berdasarkan data dari Indonesia Eximbank Institute LPEI, selama Januari-Mei 2022 ekspor udang dan olahannya mengalami peningkatan hingga 17,56% (YoY) atau mencapai USD 1,27 miliar dengan negara tujuan ekspor utama yaitu Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Vietnam dan Thailand.
Desa Devisa Klaster Udang terbentuk melalui business linkage yang dilakukan oleh LPEI kepada eksportir produk olahan udang. Pokdakan di Wilayah Situbondo menjadi sasaran LPEI dalam memberikan pendampingan dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor udang vaname melalui indirect export, menciptakan ekosistem ekspor yang berkelanjutan hingga menciptakan kepastian hasil panen petambak. Desa Devisa ini memiliki komoditi unggulan udang vaname, terdapat sekitar 20 petambak udang dari 4 kecamatan dan 6 desa di Kabupaten Situbondo Jawa Timur.
"Pada program Desa Devisa kali ini, LPEI akan memberikan pendampingan yang terdiri dari tiga aspek utama yaitu kelembagaan, produksi dan akses pembiayaan. Pada aspek kelembagaan, pokdakan akan mendapatkan pelatihan penguatan manajemen dan penyusunan laporan keuangan. Dari sisi produksi, LPEI akan memberikan kincir air dan palet serta pendampingan sistem budidaya udang yang intensif. Selain itu, LPEI juga akan memberikan pendampingan kepada pokdakan untuk mendapatkan fasilitas akses pembiayaan”. Riyani menambahkan.
Wakil Bupati Situbondo Hj. Khoirani, S.Pd., M.H. yang turut menyaksikan peresmian Desa
Devisa Kluster Udang juga mengapresiasi atas sinergi dan komitmen yang diberikan oleh LPEI.
"Program Desa Devisa ini memberi kesempatan bagi wilayah yang memiliki produk unggulan berorientasi ekspor untuk mengembangkan potensi secara ekonomi, sosial dan lingkungan bagi kesejahteraan masyarakatnya. Atas nama pribadi dan pemerintah daerah, kami mengucapkan terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya atas bantuan dan kerja sama dari LPEI".
Baca Juga: Nelayan Makassar Dapat Bantuan 500 Ribu Benih Udang Windu
“Sebagai lembaga milik pemerintah, LPEI akan terus membangun sinergi dengan seluruh jajaran dan menjunjung nilai budaya kami APIK (Agile, Profesionalisme, Integritas dan Kreatif) untuk mendorong peningkatan ekspor nasional,” ujar Riyani.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Kebiasaan Mager Bisa Jadi Beban Ekonomi
-
Jurus Korporasi Besar Jamin Keberlanjutan UMKM Lewat Pinjaman Nol Persen!
-
Purbaya Sepakat sama Jokowi Proyek Whoosh Bukan Cari Laba, Tapi Perlu Dikembangkan Lagi
-
Dorong Pembiayaan Syariah Indonesia, Eximbank dan ICD Perkuat Kerja Sama Strategis
-
Respon Bahlil Setelah Dedi Mulyadi Cabut 26 Izin Pertambangan di Bogor
-
Buruh IHT Lega, Gempuran PHK Diprediksi Bisa Diredam Lewat Kebijakan Menkeu Purbaya
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
IHSG Merosot Lagi Hari Ini, Investor Masih Tunggu Pertemuan AS-China
-
Ada Demo Ribut-ribut di Agustus, Menkeu Purbaya Pesimistis Kondisi Ekonomi Kuartal III
-
Bahlil Blak-blakan Hilirisasi Indonesia Beda dari China dan Korea, Ini Penyebabnya