Suara.com - Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM), Supomo mengatakan, LPDB-KUMKM sebagai lembaga pembiayaan kepada koperasi tidak hanya fokus dalam hal pembiayaan, tetapi juga pendampingan dalam hal proses bisnis, mempertemukan offtaker dengan produsen, hingga penciptaan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan.
Hal ini diwujudkan dengan memberikan pembiayaan kepada Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq dan pendampingan melalui Alif Learning Center (ALEC) bersama dengan Progamma Uitzending Manajer (PUM) Netherlands Senior Experts.
"LPDB-KUMKM tidak hanya memberikan pembiayaan kepada Kopontren Al-Ittifaq, tetapi kami juga membuatkan inkubator karena banyak mitra perlu edukasi bersama-sama dengan PUM dan menciptakan ekosistem pembiayaan yang diharapkan oleh pemerintah untuk menciptakan ekosistem pembiayaan," ujar Supomo, saat kunjungan ke KBRI Den Haag, Belanda, Selasa (18/7/2022).
Dalam kunjungan kerja ke Belanda ini, Supomo didampingi oleh Direktur Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM Ari Permana, dan juga Ketua Kopontren Al-Ittifaq Setia Irawan, serta Presiden Direktur Alif Learning Center (ALEC) Irvan Saidikin.
Supomo mengatakan, LPDB-KUMKM sebagai lembaga pembiayaan kepada koperasi tidak hanya fokus dalam hal pembiayaan, tetapi juga pendampingan dalam hal bisnis proses, mempertemukan offtaker dengan produsen, hingga penciptaan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Belanda, Mayerfas mengungkapkan, Progamma Uitzending Manajer (PUM) Netherlands Senior Experts merupakan program bantuan dari pemerintah Belanda yang memiliki sumber daya manusia dengan keahlian dan kemampuan yang tinggi untuk melakukan transfer knowledge di beberapa negara, termasuk Indonesia.
Menurut Mayerfas, hal yang sangat tepat bila LPDB-KUMKM berkolaborasi dengan PUM untuk pengembangan koperasi dan UMKM di Indonesia dan ini sejalan dengan program KBRI Belanda untuk mengajak para pelajar dari Indonesia untuk belajar atau kursus di Belanda.
"Kalau PUM dan LPDB-KUMKM dapat bekerja sama maka akan memberikan dampak nyata untuk berkolaborasi dan bergerak bersama daripada bergerak sendiri, bikin mekanisme sendiri," jelasnya.
Mayerfas mengungkapkan, KBRI Belanda diberi tugas oleh Presiden Joko Widodo untuk sebanyak-banyaknya membawa putra-putri Indonesia untuk menempuh pendidikan di Negeri Kincir Angin.
Baca Juga: Tingkatkan Daya Saing Produk Lokal, LPDB-KUMKM Kolaborasi dengan Sarinah
"Saya diminta oleh presiden untuk membawa orang sebanyak-banyaknya ke Belanda untuk belajar. Belajar bukan hanya ilmunya, saja tetapi juga etika, gimana kerja keras, disiplin, menghormati achivement, itu yang bagus," ungkap Mayerfas.
Pihaknya mendukung upaya yang dilakukan oleh LPDB-KUMKM untuk berkolaborasi dengan Progamma Uitzending Manajer (PUM) Netherlands Senior Experts untuk pengembangan ekonomi berbasis klaster.
Kemudian Mayerfas menegaskan, pengembangan teknologi green house juga menjadi fokus program daripada KBRI Belanda untuk peningkatan kapasitas dan kualitas komoditas pertanian.
Menurutnya, green house merupakan teknik budi daya pertanian yang menjadi solusi terhadap iklim dan cuaca di berbagai negara termasuk di Indonesia yang memiliki cuaca hujan dan kemarau ekstrem.
"Di Indonesia juga banyak daerah yang cuacanya kurang bagus. Solusi yang paling bagus adalah green house, karena kualitasnya tinggi dan bisa tembus pasar ekspor. Ini paling cocok untuk petani kita, tanahnya tidak besar tetapi produksinya tinggi," ungkapnya.
Namun demikian, Mayerfas menegaska,n fokus pendampingan jangan hanya dari sisi produktivitas tetapi juga dari sisi hulu dan hilir, mulai dari budi daya, logistik, dan riset pasar.
Berita Terkait
-
LPEI Optimalisasi PMN untuk Pengembangan Ekspor Nasional
-
Dukung UMKM Ekspor, LPEI Bersama DJBC dan DJP Resmikan Rumah Ekspor Solo
-
Tingkatkan Kapasitas Petani Garam, LPEI Gandeng Nusa Gastromy Foundation
-
LPEI Bantu Perluas Akses Pasar UKM Makanan Minuman ke Singapura dan Malaysia
-
Partisipasi Perdana di GIIAS 2021, Maucash dan AstraPay Cetak Hasil Seru
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Mengundurkan Diri
-
Puji-puji Ratu Maxima Soal Layanan QRIS Milik Indonesia
-
BRInita Buktikan Keandalan Dukung BRI dalam Meraih Penghargaan CSR Internasional
-
Partai Komunis China Guyur Investasi Rp 36,4 Triliun ke Indonesia, Untuk Apa Saja?
-
Presiden Prabowo Akan Bangun Dewan Nasional Baru Usai Bertemu Ratu Maxima
-
IESR: Data Center dan AI Harus Didukung Listrik Bersih, Geothermal Jadi Pilihan
-
Biar Masyarakat Tak Mudah Tertipu Soal Keuangan, Pemerintah Bentuk Lembaga Baru DNKI
-
Lima Kawasan Industri Akan Terapkan Konsep Eco-industrial Park
-
Harga Minyak Dunia Stabil, Investor Pantau Negosiasi Damai Rusia-Ukraina dan Keputusan OPEC
-
Purbaya Yakin Demo Akan Berkurang, Bidik Pertumbuhan Ekonomi 6% Tahun Depan