Suara.com - Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia optimistis bahwa target realisasi investasi Rp1.200 triliun tahun ini bisa tercapai karena situasi ekonomi Indonesia yang sudah mulai bangkit usai pandemi Covid-19.
"Kementerian Investasi/BKPM masih tetap optimis target realisasi investasi yang diarahkan bapak Presiden sebesar Rp1.200 triliun pada 2022 dapat dicapai," kata Bahlil dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (20/7/2022).
Sepanjang semester I 2022 realisasi investasi yang sudah masuk mencapai Rp584,6 triliun atau 48,7 persen dari target yang ditetapkan Jokowi terbesar sebesar Rp1.200 triliun.
Bahlil mengungkapkan situasi perekononomian global saat ini sedang tidak menentu akibat perang Rusia-Ukraina dan pengetatan suku bunga oleh bank sentral Amerika Seikat (AS). Kondisi ini tentunya akan menjadi tantangan berat bagi iklim investasi di Indonesia pada waktu mendatang.
Pada kuartal II 2022, realisasi investasi tercatat sebesar Rp302,2 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar tujuh persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Realisasi pada kuartal ini menyerap tenaga kerja sebesar 320.534 orang dan sebanyak 639.547 orang selama semester I.
Kontribusi Penanaman Modal Asing (PMA) pada triwulan ini mencapai Rp163,2 triliun atau 54 persen dari total investasi, meningkat 39,7 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu. Kontribusi PMA ini adalah tertinggi dibandingkan beberapa kuartal sebelumnya.
Adapun kontribusi investasi terbesar PMA berasal dari negara Singapura sebesar USD3,1 miliar. Selanjutnya investasi terbesar kedua berasal Tiongkok USD2,3 miliar, Hongkong USD1,4 miliar, Jepang USD0,9 miliar dan Amerika Serikat USD0,8 miliar.
Selain mengupayakan pencapaian target realisasi investasi sesuai arahan Jokowi, Bahlil juga mengatakan Kementerian Investasi/BKPM juga terus berupaya mendorong agar investasi yang masuk di Indonesia merupakan investasi yang berkualitas, yakni yang berkelanjutan dan bisa menggandeng Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
Berita Terkait
-
Perintah Keras Bahlil ke DPR/DPRD Golkar: Rakyat Kena Bencana, Jangan Cuma Mikirin Program!
-
Dituding ABS ke Prabowo Soal Listrik Aceh, Bahlil: Itu Laporan Resmi dari PLN
-
Bupati Lampung Tengah Kena OTT KPK, Ketum Golkar Bahlil: Saya Belum Dapat Info
-
Beberapa Wilayah Aceh Masih Gelap Gulita, PLN Akui Kesalahan Data ke Menteri Bahlil
-
Salah Prediksi, Bahlil Ungkap Biang Kerok Listrik di Aceh Belum Pulih Seluruhnya
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
IHSG Masih Menghijau Pagi Ini, Simak Saham-saham Cuan
-
Irjen Kementan Kawal Distribusi Bantuan Langsung dari Aceh: Kementan Perkuat Pengawasan
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening