Suara.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengakui dirinya pernah menyimpan uang miliknya di Singapura. Hal ini ia akui sebelum dirinya menjadi Menteri Investasi alias pengusaha.
Dalam kesempatan yang sama, Bahlil mengatakan, pihaknya akan mencari formulasi agar bisa mendeteksi investasi orang Indonesia yang masuk dari Singapura.
"Saya lagi mencari formulasi bagaimana caranya agar kita bisa deteksi uang-uang warga negara Indonesia yang ditaruh di sana. Yang jelas uang saya sudah nggak ada di sana. Waktu dulu jadi pengusaha ada, sekarang sudah nggak ada, karena sudah ikut tax amnesty," kata Bahlil.
Saat ini, Singapura masih menjadi negara dengan investasi terbesar di Indonesia sepanjang semester I 2022 dengan total investasi 6,7 miliar dolar AS.
Menteri Bahlil Lahadalia menuturkan, hal ini karena Singapura memiliki peran sebagai hub investasi global.
"Sekali lagi saya katakan, saya tidak yakin ini uangnya Singapura. Ini mungkin sebagian besar uang orang Indonesia. Juga karena Singapura 'kan dijadikan hub," kata Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
Selain Singapura, ada China dan Hong Kong yang menempati posisi kedua dan ketiga dalam daftar negara asal investasi sepanjang semester I 2022 dengan masing-masing total investasi sebesar 3,6 miliar dolar AS dan 2,9 miliar dolar AS.
Di posisi keempat, ada Jepang dengan total investasi sebesar 1,7 miliar dolar AS. Sementara di posisi kelima diisi AS dengan total investasi sebesar 1,4 miliar dolar AS.
"Yang menarik ini AS karena dia konsisten masuk lima besar terus. Ini juga terkait industri mereka di peleburan seperti Freeport, juga Air Products yang sudah mulai jalan di Kalimantan dan Riau," kata dia, dilansir dari Antara.
Baca Juga: Tips Aman Berinvestasi Walau Ekonomi Global Sedang Galau, Pakar UGM: Cek Kredibilitas Perusahaan
Sebelumnya, realisasi investasi pada Semester I 2022 mencapai Rp584,6 triliun, atau mencapai 48,7 persen dari target yang ditetapkan Presiden Jokowi sebesar Rp1.200 triliun. Capaian tersebut juga tercatat tumbuh 32 persen dibandingkan capaian semester I 2021.
Sepanjang Januari-Juni 2022, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp310,4 triliun (53,1 persen) dan realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp274,2 triliun (46,9 persen).
Capaian tersebut merupakan hasil realisasi investasi sepanjang April-Juni (triwulan II) tahun 2022 mencapai Rp302,2 triliun atau tumbuh 35,5 persen dibandingkan capaian pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp223,0 triliun (yoy).
Singapura, China, Hong Kong, Jepang dan Amerika Serikat jadi lima negara yang paling banyak menanamkan modal di Indonesia sepanjang April-Juni 2022.
Berita Terkait
-
Alasan Singapura Terus Menjadi Negara Investor Terbesar di Indonesia
-
Menteri Bahlil Optimistis Target Investasi Rp1.200 Triliun Tercapai
-
Indonesia Masih Dipercaya sebagai Negara Tujuan Investasi
-
Realisasi Investasi Triwulan II 2022 Capai Rp 302,2 Triliun
-
Tips Aman Berinvestasi Walau Ekonomi Global Sedang Galau, Pakar UGM: Cek Kredibilitas Perusahaan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Aset Perbankan Syariah Pecah Rekor Tertinggi, Tembus Rp 1.028 Triliun
-
Biar Tak Andalkan Ekspor Mentah, Kemenperin Luncurkan Roadmap Hilirisasi Silika
-
CIMB Niaga Mau Pisahkan Unit Usaha Syariah Jadi BUS
-
Paylater Melejit, OJK Ungkap NPL Produk BNPL Lebih Tinggi dari Kredit Bank
-
Harga Cabai Rawit Merah Mulai Turun, Dibanderol Rp 70.000 per Kg
-
Rupiah Melesat di Senin Pagi Menuju Level Rp 16.635
-
Emas Antam Harganya Lebih Mahal Rp 2.000 Jadi Rp 2.464.000 per Gram
-
Jadi Buat Kampung Haji, Danantara Beli Hotel di Makkah
-
IHSG Masih Menghijau Pagi Ini, Simak Saham-saham Cuan
-
Irjen Kementan Kawal Distribusi Bantuan Langsung dari Aceh: Kementan Perkuat Pengawasan