Suara.com - 'Ciptakan pasar, ciptakan pasar dan ciptakan pasar'. Kalimat itu berulang-ulang disampaikan Perry Tristianto, yang dikenal sebagai Raja Factory Outlet (FO) Bandung, dan kini juga hampir 'merajai' tempat wisata di Kota Lembang, Jawa Barat.
Dalam acara bertajuk SUARA UMKM, Pasar Lokal #DariLokalJadiTerkenal yang diinisiasi oleh Suara.com pada Kamis (11/8/2022) di Cafe Soomi-Soomi, Jalan Dr Rajiman No 17, Pasir Kaliki, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), Perry bercerita panjang lebar terkait bisnis UMKM.
"Biar produk laku bagaimana? Segmen pasar harus jelas (setelah itu) cobain," tegas Perry.
Menurutnya, jika segmen pasar sudah jelas, produk yang akan dijual pasti akan laku.
"Berapapun harganya orang pasti beli," ucapnya.
Perry yang juga pemilik De Ranch, Farm House, dan Floating Market di Lembang ini menambahkan target pasar yang jelas merupakan suatu hal yang penting untuk dilakukan dalam berbisnis, dimana kata dia ini adalah modal awal.
"Makanya, saya bilang ciptakan pasar, jangan masukin pasar. Selama ini kan UMKM gitu, punya produk taruh di minimarket, taruh di supermarket. Yang besar jadinya siapa yang supermarket. Inilah kelemahan UMKM," katanya.
Selain itu, kata dia, menjual produk UMKM menggunakan media sosial sendiri seperti melalui Facebook, Instagram hingga WhatsApp lebih efektif dibandingkan menitipkan produknya lewat market place seperti e-commerce.
Perry mengakui, pemasaran melalui e-commerce memang menjadi salah satu tempat yang menjanjikan. Namun menurutnya mayoritas produk yang dijual berbagai platform jualan online merupakan barang impor.
Baca Juga: Mau UMKM Anda Naik Kelas, Ikuti Program SUARA UMKM
"E-Commerce itu gila, barangnya impor semua," kata dia.
Untuk itu, dia menyarankan agar para pelaku usaha untuk memanfaatkan berbagai media sosial yang ada. Kemudian, dirinya meminta market place yang ada untuk lebih mengakomodir produk UMKM lokal.
"Contoh saya punya tempat nih, saya ajak lah para UMKM untuk bergabung dengan saya. Artinya apa banyak orang kecil yang bisa menghidupi orang besar, bukan orang besar menghidupi orang kecil," ucapnya.
Perry mengungkapkan bahwa UMKM menjadi nadi utama perekonomian nasional, dimana kata dia small business ini menjadi motor utama yang menghidupkan rakyat orang banyak di Indonesia.
"Pengusaha besar mati kok," katanya.
Tapi sekarang, kata dia, para UMKM kini kembali dihajar regulasi pemerintah dengan aturan yang tak jelas dan tak berpihak pada UMKM.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
Terkini
-
Menperin Minta Jemaah Haji Utamakan Produk Dalam Negeri: Dapat 2 Pahala
-
OJK Sorot Modus Penipuan e-Tilang Palsu
-
Pertamina Rilis Biosolar Performance, BBM Khusus Pabrik
-
UMKM Kini Bisa Buat Laporan Keuangan Berbasis AI
-
Jelang Nataru, Konsumsi Bensin dan LPG Diramal Meningkat, Pertamina Siagakan 1.866 SPBU 24 Jam!
-
Darurat Komunikasi di Aceh: Saat Internet Mati Begitu Listrik Padam, Siapa yang Bertanggung Jawab?
-
Perluas Jangkauan Pelayanan, KB Bank Resmikan Grand Opening KCP Bandung Taman Kopo Indah
-
Distribusi BBM di Sebagian Wilayah Aceh Masih Sulit, Pertamina: Kami Terus Untuk Recovery
-
Bank Modal Pas-pasan di Ujung Tanduk: Mengapa OJK Paksa KBMI I Naik Kelas atau Tutup?
-
Akhiri Paceklik Rugi, Indofarma (INAF) Pasang Target Ambisius: Pendapatan Naik 112% di 2026