Suara.com - Harga minyak dunia ditutup lebih rendah pada perdagangan hari Senin, setelah data ekonomi China yang mengecewakan memperbaharui kekhawatiran resesi global yang diprediksi mengurangi permintaan bahan bakar.
Mengutip CNBC, Selasa (16/8/2022) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, anjlok USD3,05, atau 3,1 persen menjadi menetap di posisi USD95,10 per barel setelah turun 1,5 persen.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, merosot USD2,68, atau 2,9 persen menjadi USD89,41 setelah jatuh 2,4 persen di sesi sebelumnya.
Brent berjangka mendekati level terendah sejak sebelum Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, sementara WTI berjangka menyentuh level terendah sejak awal Februari.
Bank sentral di China, importir minyak mentah terbesar di dunia, memangkas suku bunga pinjaman untuk menggairahkan kembali permintaan karena data menunjukkan ekonomi melambat secara tak terduga pada Juli, dengan aktivitas pabrik dan ritel tertekan oleh kebijakan nol-Covid Beijing dan krisis properti.
Output pengilangan negara itu turun menjadi 12,53 juta barel per hari, terendah sejak Maret 2020, data pemerintah menunjukkan.
Bank ING memangkas perkiraannya untuk pertumbuhan PDB China tahun ini menjadi 4 persen susut dari proyeksi sebelumnya sebesar 4,4 persen dan mengatakan penurunan lebih lanjut dimungkinkan.
Sementara, open interest minyak mentah Brent bulan ini melorot 20 persen dari Agustus tahun lalu.
"Open interest masih turun, dengan beberapa (pelaku pasar) tidak tertarik untuk menyentuhnya karena volatilitas. Itulah, menurut saya, alasan yang mengakibatkan volume yang lebih tinggi ke sisi bawah," kata analis minyak UBS, Giovanni Staunovo.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Anjlok 2 Persen
Dia menambahkan bahwa pemicu penurunan pada sesi Senin adalah data China yang lemah.
Indeks Dolar AS (Indeks DXY), di sisi lain, naik mendekati pertengahan kisarannya bulan ini.
Minyak umumnya dihargai dalam dolar AS, sehingga greenback yang lebih kuat membuat komoditas tersebut lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 juga menjadi fokus, Senin.
"Pasokan minyak bisa meningkat jika Iran dan Amerika Serikat menerima tawaran dari Uni Eropa, yang akan menghapus sanksi terhadap ekspor minyak Teheran," kata para analis.
Iran akan segera merespons rancangan teks "final" Uni Eropa untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir 2015, kata menteri luar negerinya, menyerukan Amerika Serikat untuk menunjukkan fleksibilitas guna menyelesaikan tiga masalah yang tersisa.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Nasib KFC: Tutup 19 Gerai dan PHK 400 Pekerja
-
Freeport Berhenti Beroperasi Sementara, Fokus Temukan 5 Karyawan yang Terjebak Longsor
-
Kelakar Mau Dipukul Bupati, Menkeu Purbaya: Transfer ke Daerah Dipangkas Biar Bersih dan Efektif
-
Menkeu Purbaya Sebut Pemerintah Mau Buat Kawasan Industri Hasil Tembakau
-
Inflasi Tembus 0,18 Persen, Bank Indonesia : Kenaikan Harga Emas Jadi Biang Kerok
-
Jadi BP BUMN, 12 Poin Penting Perubahan UU BUMN: Wamen Dilarang Jadi Komisaris
-
Mulai Bangkit, Rupiah Makin Perkasa Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Daftar Konglomerat Kelas Kakap yang Beli Patriot Bond, Ada Barito Hingga Djarum
-
Sah! Kementerian BUMN Berubah Jadi Badan Pengatur BUMN
-
Lowongan Kerja dan Gaji PT KAI Commuter Oktober 2025, Ada 8 Posisi Lulusan D3 dan S1