Suara.com - Sejumlah negara maju di dunia seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, dan Singapura tengah alami resesi seks yang dikhawatirkan membawa dampak buruk pada ekonomi negara.
Pengertian resesi seks adalah merosotnya gairah pasangan untuk melakukan hubungan seksual, menikah, hingga memiliki anak. Fenomena ini bisa terjadi lantaran perempuan lebih senang bekerja dan mencari uang alih-alih melahirkan atau mengurus anak.
Resesi seks yang terus-menerus terjadi akan berdampak negatif pada aspek sosial dan ekonomi. Piramida penduduk akan berbentuk terbalik, yakni penduduk usia tua dan nonproduktif yang lebih dominan. Dengan demikian, hal ini akan menyebabkan kesulitan pencarian tenaga kerja yang pada akhirnya berdampak di sektor ekonomi.
Melansit dari The Atlantic, fenomena resesi seks biasanya terjadi karena sejumlah faktor, di antaranya yaitu:
1. Seseorang dapat menemukan 'kesenangan' dengan cara lain
Berdasarkan penelitian di Amerika, dari tahun 1992 hingga 1994, jumlah pria dilaporkan melakukan masturbasi dalam beberapa minggu tertentu meningkat dua kali lipat, menjadi sebanyak 54 persen. Begitu pula jumlah wanita yang melakukannya bahkan meningkat lebih dari tiga kali lipat, yakni menjadi 26 persen.
Selain di Amerika dan China, sejumlah media melaporkan kaum muda di Jepang memandang jika seks sebagai aktivitas mendokusai atau "melelahkan". Sehingga, beberapa di antara mereka akan lebih sering mengunjungi toko onakura untuk melakukan masturbasi di depan karyawan wanita.
Selain itu, kemudahan mengakses internet juga membuat seseorang mengakses laman pornografi yang kemungkinan berkontribusi dalam lonjakan tingkat masturbasi dengan perluasan trend resesi seks.
2. Menganggap aktivitas seks menyakitkan
Baca Juga: Jokowi bertemu Raja Eswatini membahas peningkatan kerja sama ekonomi
Penyebab resesi seks lainnya yaitu anggapan jika seks adalah aktivitas yang menyakitkan. Dalam sebuah penelitian di tahun 2012 oleh Debby Herbenick, seorang peneliti aktivitas seks di University of Indiana di Bloomington, terdapat sebanyak 30 persen wanita merasakan sakit saat terakhir kali mereka melakukan hubungan seksual.
3. Permasalahan ekonomi
Menurut ahli epidemiologi asal Swedia Peter Ueda dan rekannya yang telah menganalisis data Amerika Serikat dari 4.291 pria dan 5.213 wanita, menemukan antara tahun 2000 hingga 2018 an, tidak aktifnya kegiatan seksual meningkat di antara pria yang berusia 18-24 tahun dan 25-34 tahun. Sedangkan pada wanita berusia 25-34 tahun.
Pria dengan pendapatan lebih rendah atau tidaj bekerja akan cenderung lebih tidak aktif secara seksual, termasuk pria dan wanita yang masih pelajar. Karena, masih banyak remaja yang tinggal bersama orang tua karena mereka belum bekerja, sehingga menjadikan mereka sulit untuk menemukan pasangan.
4. Tingkat pernikahan yang lebih sedikit
resesi seks dapat terjadi karena tingkat pernikahan yang cenderung menurun. Mereka yang telah menikah umumnya akan mengatakan jika lebih banyak aktivitas seksual daripada mereka yang belum menikah. Sekarang ini, lebih sedikit anak muda yang mau untuk menikah atau berpasangan, sehingga menyebabkan lebih sedikit orang yang berhubungan seks.
Berita Terkait
-
PT KAI Segera Lakukan Peremajaan Kereta Ekonomi, Efek Kritik Viral Warganet?
-
Viral, Bapak-bapak Lakukan Aksi Tak Senonoh di Kereta, Duduk dengan Kaki Terkangkang Ganggu Penumpang Perempuan
-
Pameran Games Bergengsi Gamescom 2022 Kembali Digelar di Jerman
-
Viral Keluhan Penumpang Soal Kursi Ekonomi, Apa Saja Jenis Kelas Kereta Api dan Fasilitasnya?
-
Jokowi bertemu Raja Eswatini membahas peningkatan kerja sama ekonomi
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
Terkini
-
Gaji Pensiunan PNS 2025: Berapa dan Bagaimana Cara Mencairkan
-
Inovasi Keuangan Berkelanjutan PNM Mendapatkan Apresiasi Berharga
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
-
Ekonom Bongkar Strategi Perang Harga China, Rupanya Karena Upah Buruh Murah dan Dumping
-
Sosok Rahmad Pribadi: Dari Harvard Hingga Kini Bos Pupuk Indonesia
-
Laba SIG Tembus Rp114 Miliar di Tengah Lesunya Pasar Domestik
-
Sepekan, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1 Triliun
-
Laba Bank SMBC Indonesia Anjlok Jadi Rp1,74 Triliun
-
Produsen Indomie Kantongi Penjualan Rp90 Triliun
-
OJK Bongkar Maraknya Penipuan Digital, Banyak Pelaku Masih Berusia Muda