Suara.com - Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa menyoroti kuota Pertalite dan Solar subsidi yang akan segera habis pada September 2022 mendatang. Menurut Herry seharusnya pemerintah menyiapkan prakondisi konsekuensi perihal kuota BBM Bersubdisi.
"Pemerintah ini kan harusnya menyiapkan prakondisi atas konsekuensi kuota Pertalite dan Solar subsidi, misalnya penyediaan cadangan dan optimalisasi produksi BBM dalam negeri," ujar Herry kepada Suara.com, Sabtu (27/8/2022).
Herry menilai kesiapan Pemerintah untuk mengantisipasi kekurangan kuota Pertalite dan Solar subsidi tidak terlepas dari tata kelola yang kurang maksimal dalam konteks penyediaan BBM yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.
"Bisa diduga Pemerintah kurang sigap, buruk dalam tata kelola penyediaan BBM, padahal ada sumbernya ada dari dalam maupun dari luar. Artinya ini sudah dihitung sebelumnya," kata Herry.
Lebih lanjut Pengamat Sosial ini mengingatkan kembali komitmen Pemerintah terkait Energi Baru Terbarukan sebagai alternatif untuk mengantisipasi lonjakan permintaan maupun persediaan BBM.
"Sudah ada UU Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi sebagai landasan hukum untuk menerapkan EBT. Saya kira ini juga akan memberikan implikasi positif ketika penerapannya berjalan misalnya bisa mengantisipasi kuota Pertalite dan Solar subsidi," tuturnya.
Selain itu Herry meminta Presiden Jokowi menghentikan sejumlah Proyek Strategi Nasional (PSN) yang tidak produktif dan cenderung merugikan APBN.
"PSN yang merugikan APBN harus dihentikan dulu, misalnya kereta cepat dan Ibu Kota Negara ini membuat kuota subsidi yang seharusnya langsung dirasakan oleh masyarakat dikorbankan begitu saja untuk kepentingan ego sektoral seperti ini," papar Herry.
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, jika tidak ada pembatasan penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM), khususnya yang bersubsidi seperti Pertalite, kemungkinan besar stoknya akan habis pada September 2022. Pernyataan tersebut disampaikan Sri Mulyani di Gedung DPD RI, Jakarta.
Baca Juga: Subisidi BBM Butuh Tambahan Anggaran Rp195,6 Triliun Jika Harga Tidak Dinaikkan
"Kalau diikuti pertengahan bahkan akhir September habis untuk Pertalite," katanya pada Kamis (25/8/2022).
Saat ini, kata Sri Mulyani, volume penjualan Pertalite sudah mencapai 16,4 juta kiloliter (KL) dari kuota yang ditentukan pada tahun ini mencapai 23 juta KL, sehingga secara hitung-hitungan stok Pertalite tersisa tinggal 6,6 juta KL.
Sementara untuk kuota Solar yang alokasikan volume kuotanya mencapai 15,1 juta KL, hingga Juli 2022 volume konsumsinya sudah terpakai 9,88 juta KL dan kemungkinan besar stoknya akan habis pada bulan Oktober 2022
Berita Terkait
-
Subisidi BBM Butuh Tambahan Anggaran Rp195,6 Triliun Jika Harga Tidak Dinaikkan
-
Minta Jokowi Tak Naikkan Harga BBM Subsidi, Ono PDIP: Membebani Rakyat
-
Minta Jokowi Tak Naikkan Harga BBM Subsidi, Ono PDIP: Membebani Rakyat
-
Murkanya Sri Mulyani, Beberkan Fakta 80 Persen Subsidi Pertalite Dinikmati Orang Kaya
-
Bila Tak Ada Pembatasan, Stok Pertalite Kemungkinan Akan Habis pada September 2022
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
PGAS Terus Kebut Perluasan Jaringan Gas Bumi Rumah Tangga
-
Bukan Sekadar Proyek Seksi! Hutan Utuh Justru Jadi 'Lahan Emas' Baru Bagi Investor Hijau
-
RI Tawarkan Solusi Islam & 'Harm Reduction' untuk Selamatkan Petani Tembakau dan Ekonomi Nasional
-
Ada 35.697 Rumah Warga Bakal Disita Agen Properti, Kok Bisa?
-
Pemerintah: Peserta BPJS Ketenagakerjaan Bisa Kredit Rumah dengan Bunga Rendah
-
Dongkrak Kredit, OJK Rilis Aturan Pembiayaan UMKM
-
Utang Luar Negeri Turun Jadi 432,5 Miliar Dolar AS, Ini Sebabnya
-
Syarat Gaji Minimal untuk Pengajuan KPR Subsidi Pemerintah: UMR Bisa Dapat?
-
Peserta JKN di Aceh Selatan Rasakan Manfaat Layanan Kesehatan Tanpa Hambatan
-
Pemerataan Pembangunan Infrastruktur hingga ke Wilayah Timur Indonesia