Suara.com - Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, arah kebijakan energi nasional ke depan yakni transisi energi dari fosil menuju energi bersih yang minim emisi dan ramah lingkungan.
"Transisi energi diperlukan untuk meningkatkan ketahanan energi nasional mengingat cadangan bahan bakar fosil yang terbatas," ujarnya dalam seminar nasional bertajuk "Patriot Energi 2022", Senin (29/8/2022).
Ia menjelaskan, Indonesia masih memiliki potensi energi baru dan terbarukan (EBT) yang besar yakni mencapai lebih 3.000 gigawatt yang berasal dari surya, hidrogen, bioenergi, biomassa, panas bumi, dan juga sumber daya laut.
Dengan demikian, Kementerian ESDM sangat mendukung transisi energi yang berpusat kepada manusia atau people centred energy transitions yang mencakup tidak hanya peralihan ke energi yang lebih bersih, tetapi juga terkait penyediaan kesempatan kerja dan keterampilan, peningkatan pembangunan sosial dan ekonomi, kesetaraan dan keadilan, serta melibatkan masyarakat secara aktif.
Dalam penyediaan akses energi bersih, kata Arifin, Kementerian ESDM telah membangun sejumlah infrastruktur EBT terutama di daerah terdepan, terluar, tertinggal, dan wilayah transmigrasi (4T), yaitu dalam bentuk pembangkit listrik tenaga surya, mikrohidro, hybrid, biomassa, lampu tenaga surya hemat energi, dan penerangan jalan umum tenaga surya dengan menggunakan dana APBN maupun dana alokasi khusus
"Keterlibatan pemerintah daerah dan masyarakat lokal sangat krusial dalam pembangunan infrastruktur energi baru terbarukan. Pemanfaatan teknologi tepat guna serta menjaga aspek keberlanjutan dari infrastruktur infrastruktur tersebut," terang Arifin.
Kementerian ESDM mencatat angka rasio elektrifikasi nasional telah mencapai 99,2 persen dan masih menyisakan 0,8 persen masyarakat yang belum menikmati listrik.
Arifin menjelaskan, masih terdapat desa yang gelap gulita dan 3.090 dosa yang listriknya masih menggunakan lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE) dan perlu diupayakan untuk mendapatkan pasokan listrik yang lebih andal dan kontinu.
Dukungan dan partisipasi dari semua pihak, termasuk generasi muda Indonesia sangat diperlukan untuk meningkatkan pengembangan energi baru terbarukan dan perluasan akses energi kepada masyarakat.
Dalam upaya melibatkan generasi muda Indonesia, Kementerian ESDM telah melaksanakan program Patriot Energi bekerja sama dengan yayasan Institut Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA) dengan tujuan mendorong keterlibatan generasi muda dalam pendampingan, pengembangan, pembangunan, dan pengelolaan pembangkit setrum bersih secara berkelanjutan melalui pemanfaatan potensi energi baru terbarukan setempat untuk memberikan akses listrik kepada masyarakat dengan andal dan kontinyu khususnya di daerah 4T.
Arifin mengapresiasi para generasi muda yang tergabung dalam Patriot Energi yang dalam waktu 10 bulan telah melaksanakan tugas di pelosok daerah.
Mereka telah mampu melakukan pendampingan di 98 desa yang terletak di 33 kabupaten dari 13 provinsi dengan melakukan penyusunan prastudi kelayakan pembangkit listrik tenaga mikro hidro di 14 desa, solar home system di 12 desa, serta PLTS surya di 67 desa, termasuk perencanaan pembangunan atau revitalisasi pembangkit energi terbarukan di lima desa.
"Kami harapkan hasil pra-feasibility study tersebut dapat ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah, pihak swasta maupun Kementerian ESDM untuk membangun pembangkit energi terbarukan khususnya bagi masyarakat di daerah 4T yang sampai saat ini masih belum merasakan listrik atau yang sudah mendapatkan listrik yang belum kontinyu," kata Arifin.
Berita Terkait
-
Merugikan Banyak Pihak, Ketua IMA: Semua Stakeholders Harus Serius Atasi Penambangan Tanpa Izin
-
Motor Listrik Kementerian ESDM Klaim Hemat 60 Persen BBM Subsidi
-
Kementerian ESDM Lanjutkan Program Konversi Motor Listrik, Dorong Percepatan Infrastruktur Elektrifikasi
-
Komisi VII Minta Pemerintah Lakukan Perhitungan yang Realistis soal Kapasitas PLTS Indonesia
-
Hadir di Launching Mobil Listrik ESDM, Gubernur Ganjar Pranowo Sebutkan Sudah Mulai Pakai Kendaraan Elektrifikasi
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Kekayaan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya yang Dikabarkan Cerai
-
Merger BUMN Karya Tuntas Awal 2026, BP BUMN Ungkap Update Terkini
-
Target Harga BUMI di Tengah Aksi Jual Saham Jelang Tahun Baru
-
HET Beras Mau Dihapus
-
Dana Jaminan Reklamasi 2025 Tembus Rp35 Triliun, Syarat Wajib Sebelum Operasi!
-
Harga Beras Bakal Makin Murah, Stoknya Melimpah di 2026
-
DJP Blokir 33 Rekening Bank hingga Sita Tanah 10 Hektare ke Konglomerat Penunggak Pajak
-
Emiten TRON Perkuat Bisnis Kendaraan Listrik, Jajaki Pengadaan 2.000 Unit EV
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
DJP Kemenkeu Kantongi Rp 3,6 Triliun dari Konglomerat Penunggak Pajak