Suara.com - Sebuah kapal tanker minyak kandas di terusan Suez pada Rabu (31/8/2022) dan sempat membuat lalu lintas di kanal tersebut terhambat sebelum kembali berhasil diatasi oleh otoritas setempat.
Otoritas setempat melaporkan, kapal Affinity V yang berbendera Singapura terjepit di salah satu jalur kanal.
Kepala Otoritas Terusan Suez Osama Rabie mengatakan, lima kapal tunda milik otoritas berhasil membuat kapal itu kembali melaju usai operasi yang dilakukan selama beberapa jam.
Ia menambahkan, penyebab kapal tanker tersebut mengalami kandas di terusan Suez yakni adanya kegagalan teknis pada mekanisme kemudi kapal menyebabkannya menabrak tepi kanal.
Melansir dari Washington Post, salah seorang juru bicara Otoritas Terusan Suez mengatakan kepada Extra News TV bahwa kapal itu kandas sekitar pukul 19:15 waktu setempat. Operasi ini memakan waktu sekitar lima jam.
Kapal berbendera Singapura itu memiliki panjang 252 meter dan lebar 45 meter. Kapal yang diketahui berlayar dari Portugal itu memiliki tujuan pelabuhan Laut Merah Arab Saudi di Yanbu.
Insiden ini bukan kali pertama terjadi di Terusan Suez. Pada Maret 2021 lalu, kapal berbendera Panama, Ever Given menabrak tepi kanal karena badai.
Kapal yang merupakan milik Jepang itu membuat lalu lintas di terusan Suez berhenti selama enam hari dan membuat ekonomi dunia rugi sekitar US$9 miliar per hari. Otoritas setempat lantas memutuskan untuk menambah lebar dan kembali memperdalam jalur terkait.
Kasus serupa kembali terjadi pada September 2021, sebuah kapal pengapalan besar lainnya kandas sebelum pihak berwenang berhasil membebaskannya dalam beberapa jam.
Baca Juga: Haluan Penyok, Ini Foto-foto Kerusakan Kapal Ever Given yang Kandas di Terusan Suez
Untuk diketahui, sekitar 10% dari perdagangan dunia melalui terusan Suez, yang menjadi salah satu pemasukan mata uang asing ke Mesir.
Pihak berwenang mengatakan, 20.649 kapal melewati kanal tahun lalu, meningkat 10% dibandingkan dengan 18.830 kapal pada 2020. Pendapatan tahunan kanal mencapai $6,3 miliar pada 2021, tertinggi sepanjang sejarah.
Berita Terkait
-
Cocok buat Wisatawan Muslim Indonesia, Ini 7 Makanan Halal Khas Singapura
-
Deretan Negara Mayoritas Muslim yang Melegalkan Perjudian
-
Jomblo Lewat, Presenter Cantik Dita Fakhrana Menikah Lagi
-
Bunga Citra Lestari Dikecup Ray Prasetya Saat Manggung di Singapura, Ariel NOAH Beri Tanggapan Seperti Ini
-
Tak Bertemu Timnas Indonesia, Vietnam Sombong Bisa Lolos Mudah ke Semifinal Piala AFF 2022
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
Terkini
-
RDMP Kilang Balikpapan Ditargetkan Beroperasi Pertengahan Desember
-
Butuh Waktu 8 Bulan, Bagaimana Proses Pengujian BBM Bobibos?
-
Saham Grup Bakrie dan GOTO Banjir Jual Bersih, BUMI Menjadi Top Seller
-
Emiten Kosmetik MRAT Gaet Restock untuk Digitalisasi Gudang
-
Penggunaan Dompet Digital Makin Luas, Tak Hanya Buat Bayar Makanan dan Belanja
-
Cara Refund Tiket MRT: KMT dan Tiket Digital
-
Harga Minyak Dunia Kembali Mendidih, Gegara Aksi AS Mau Akhir Perang Rusia-Ukraina
-
Riset: Perempuan Berisiko Dua Kali Lebih Besar Kehilangan Pekerjaan Akibat AI
-
GoFood Digitalisasi Ratusan UMKM Kuliner Dalam 5 Menit dengan Aplikasi GoFood Merchant
-
Diburu Purbaya, Pedagang Thrifting Pasar Senen Tuding China Perusak Pasar Produk Lokal