Pasar Kopi yang berlansung sejak 1 September hingga 11 September diisi dengan paparan Amir Sidharta dan Bonnie Triyana, sebagai kurator dan desainer pameran sejarah kopi Indonesia pertama di dunia ini. Selain talk show bersama para tokoh kopi ternama dunia, para pecinta kopi juga dapat menyaksikan secara langsung sesi coffee cupping dan coffee pairing, serta menikmati kopi khas Indonesia pada area unlimited brewing session.
Dwi Sutoro, Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), yang juga sebagai Ketua PMO Kopi Nusantara, mengatakan, pihaknya turut berpartisipasi aktif dalam Pasar Kopi yang akan diselenggarakan di Amsterdam itu. Menurutnya, kegiatan tersebut sejalan dengan misi PMO Kopi Nusantara, yakni memperbaiki ekosistem supply chain industri kopi dalam negeri.
“Kami membawa kopi-kopi terbaik Indonesia dari lokasi pilot project kami, diantaranya adalah Kopi Ijen dari Jawa Timur yang memiliki nilai historis dan indikasi geografis yang akan menarik perhatian konsumen global,” ujarnya.
Di antara berbagai kisah kopi dan para pelakunya yang akan ditampilkan pada Pasar Kopi di Amsterdam adalah penanaman di desa-desa di batas hutan Sulawesi, pemanfaatan lahan-lahan tidur Sumatera, reforestasi lahan kritis di Jawa Barat, dan kebun-kebun masyarakat adat Waerebo di Flores. Ekosistem kopi Indonesia meliputi, antara lain dataran tinggi yang menumbuhkan kopi arabika, kebun kopi rakyat di dataran rendah yang menghasilkan robusta, maupun lahan gambut tempat kopi jenis liberika dapat tumbuh dengan baik.
Dalam 10 tahun terakhir, industri kopi Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, yakni sebesar 250%. Kini Indonesia menempati urutan keempat dalam jumlah kopi yang dihasilkan. Komoditas unggulan ini, menjadi penghasil devisa terbesar ketiga setelah kelapa sawit dan karet.
Pelaksanaan Pasar Kopi di Amsterdam, diharapkan dapat mempertemukan konsumen mancanegara, khususnya Uni Eropa, dalam menikmati ragam kopi dari Indonesia. Selain itu, acara tersebut juga diharapkan terjadi business expansion yang lebih luas, sehingga Indonesia dapat menjadi eksportir utama produk kopi olahan untuk pasar dunia.
Selain Roemah Indonesia BV dan PMO Kopi Nusantara, penyelenggaraan Pasar Kopi Indonesia didukung oleh BUMN, pegiat lingkungan, hingga pelaku bisnis, diantaranya adalah, Holding Perkebunan Nusantara, BRI, PT Telkom Indonesia, Pertamina, Bank Mandiri, BNI, ID Food, PT Pupuk Indonesia, Jamkrindo, SCOPI, SCAI, NUSA Indonesia Gastronomy, Koperasi Klasik Beans, Toko Kopi Tuku, dan Dua Coffee.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025