Bisnis / Makro
Jum'at, 21 November 2025 | 22:44 WIB
Ilustrasi. Jabar targetkan PDRB Rp4.000 T menuju Indonesia Emas 2045 lewat akselerasi kebijakan & investasi. Foto ist.
Baca 10 detik
  • Jabar targetkan PDRB Rp4.000 T menuju Indonesia Emas 2045 lewat akselerasi kebijakan & investasi.

  • Forum Economics 360 dorong sinergi pusat-daerah, akuntabilitas, & peran data capai target 8% ekonomi.

  • Penguatan koperasi modern, UMKM, & sektor digital jadi fokus utama untuk pertumbuhan berkelanjutan Jabar.

Suara.com - Jawa Barat, yang kini menyandang status sebagai salah satu lokomotif pertumbuhan nasional, bersiap menggebrak dengan target ekonomi ambisius.

Dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) saat ini mencapai Rp2.823 triliun, Jawa Barat bertekad meningkatkan nilainya menjadi Rp4.000 triliun dalam lima tahun ke depan, sebagai fondasi utama menuju visi Indonesia Emas 2045.

Ambisi besar ini menjadi kerangka utama dalam perhelatan Economics 360° Roundtable Discussions bertema “Jabar untuk 8 Persen Ekonomi Menuju Indonesia Emas 2045”, yang digelar di Bandung, Jawa Barat beberapa waktu lalu.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, selaku tuan rumah regional, menegaskan bahwa untuk mencapai target lonjakan PDRB tersebut, integrasi kebijakan yang solid adalah harga mati.

“Sinergi kebijakan antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaku usaha sangat diperlukan untuk mencapai target peningkatan PDRB secara berkelanjutan,” ucap Dedi Mulyadi.

Pernyataan tersebut diperkuat oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI, Amalia Adininggar, yang menyoroti perlunya pendekatan berbasis bukti. "Data yang akurat diperlukan untuk memetakan sumber pertumbuhan dan merumuskan strategi pencapaian PDRB Rp4.000 triliun,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina BA Center, Burhanuddin Abdullah, menggarisbawahi bahwa reformasi tata kelola ekonomi daerah dan kebijakan fiskal yang efisien dan berbasis evidensi merupakan fondasi vital untuk mencapai pertumbuhan 8 persen.

Utusan Khusus Presiden Bidang UMKM, Ekonomi Kreatif, dan Digital, Ahmad Ridha Sabana, menyampaikan bahwa sektor kreatif dan digital adalah bagian dari strategi nasional untuk memperluas kontribusi ekonomi baru berbasis inovasi.

Sementara Staf Ahli Menteri Koperasi, Rully Nuryanto, menekankan revitalisasi koperasi modern untuk meningkatkan pembiayaan produktif dan memperkuat partisipasi ekonomi warga.

Baca Juga: Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional

Dari sisi akuntabilitas, Kepala Perwakilan BPK Provinsi Jawa Barat, Eydu Oktain Panjaitan, mengingatkan bahwa efektivitas belanja publik dan tata kelola yang baik merupakan pilar tak terpisahkan dalam mendukung agenda pertumbuhan ekonomi daerah.

Forum Economics 360°, yang diinisiasi oleh Founder The Economics 360 & Runway Project Indonesia, Poppy Zeidra, ini berhasil merangkai kolaborasi antara OJK, BI, Bank BJB, HIPMI, dan dunia usaha.

Load More