-
BRINS dan IMI kerja sama proteksi asuransi untuk 82.000 anggota otomotif nasional.
-
Kemitraan ini jamin keselamatan touring dan lindungi potensi ekonomi modifikasi di daerah.
-
BRINS siapkan asuransi khusus mobil klasik/premium dan layanan emergency road assistance IMI.
Suara.com - PT BRI Asuransi Indonesia (BRINS) melakukan langkah strategis untuk memperluas penetrasi bisnisnya yang jarang terjamah industri asuransi.
Anak usaha BRI Group ini resmi menggandeng Ikatan Motor Indonesia (IMI), membuka akses perlindungan asuransi bagi lebih dari 82.000 anggota IMI di seluruh Indonesia.
Kolaborasi ini tidak hanya bertujuan memperluas jangkauan, tetapi juga meningkatkan literasi dan proteksi di tengah tingginya perputaran ekonomi sektor otomotif.
Direktur Utama BRINS, R. Budi Legowo, menegaskan bahwa kemitraan ini merupakan upaya nyata untuk menyasar segmen pasar yang unik dan belum banyak terjamah.
“Kami menyasar ceruk pasar yang memang tidak banyak bahkan tidak ada. Salah satunya lewat asuransi mobil klasik itu terlebih dahulu,” ungkap Budi usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) di Kantor IMI Jakarta, Kamis (20/11/2025).
Kemitraan ini mendapat sambutan baik dari Ketua Umum IMI, Moreno Soeprapto. Ia menyoroti betapa besarnya potensi ekonomi dan risiko keselamatan yang harus direspons di kalangan anggotanya.
"Di dalam 82.000 anggota kami, banyak yang rutin touring dengan nilai perputaran ekonomi yang sangat besar," ujar Moreno. Ia berharap BRINS dapat memastikan seluruh anggota IMI mulai dari pemilik mobil klasik, kendaraan premium, motor besar, hingga pengguna reguler—dapat mengakses produk proteksi yang terjangkau.
Direktur Operation BRI, Hakim Putratama, menambahkan bahwa potensi pasar ini sangat besar. Data menunjukkan perputaran industri modifikasi di Jawa Barat saja pada tahun sebelumnya mencapai Rp1,5 triliun.
“Jangkauan IMI besarnya sama seperti jaringan BRI. Banyak anggota IMI yang berasal dari kabupaten, kecamatan, hingga desa, dan sebagian besar memiliki rekening BRI. BRI sebagai induk usaha siap mendukung IMI, dan BRINS akan menjadi garda terdepan dalam proteksi,” jelas Hakim.
Baca Juga: Medical Advisory Board, Langkah AdMedika Dalam Perkuat Tata Kelola Medis
BRINS menyiapkan produk-produk yang relevan dan inovatif, termasuk menyasar kolektor dan pemilik kendaraan bernilai tinggi yang membutuhkan penanganan khusus dan emergency road assistance.
Selain menjual produk, Budi Legowo menyatakan BRINS juga ingin mendorong literasi asuransi, terutama bagi mereka yang membeli mobil secara tunai dan sering melupakan pentingnya proteksi.
Dengan jaringan lebih dari 116 kantor layanan, 350 bengkel rekanan, hingga aplikasi BRINS Mobile yang dilengkapi panic button, BRINS optimis dapat memberikan proteksi yang komprehensif sekaligus mengedukasi segmen otomotif, mengubah touring dan hobi otomotif dari sekadar kegiatan berisiko menjadi investasi yang terproteksi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025
-
Bolehkah JHT diklaim Segera Setelah Resign? Di Atas 15 Juta, Ada Aturan Khusus
-
Kereta Gantung Rinjani: Proyek 'Rp6,7 Triliun', Investor China Ternyata Tidak Terdaftar
-
Impor Teksil Ilegal Lebih Berbahaya dari Thrifting