Suara.com - Harga minyak dunia anjlok lebih dari 3 persen pada level terendah satu pekan pada perdagangan hari Kamis, didorong kesepakatan sementara yang akan mencegah aksi mogok pekerja kereta api Amerika.
Selain itu, sentimen juga tertekan ekspektasi untuk permintaan global yang lebih lemah dan penguatan dolar AS yang berkelanjutan menjelang kenaikan suku bunga yang yang diperkirakan cukup besar.
Mengutip CNBC, Jumat (16/9/2022) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup merosot USD3,26, atau 3,5 persen menjadi USD90,84 per barel.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), menyusut USD3,38, atau 3,8 persen menjadi USD85,10 per barel. Ini merupakan penutupan terendah bagi kedua benchmark itu sejak 8 September.
Perkeretaapian dan serikat pekerja Amerika mencapai kesepakatan tentatif setelah 20 jam pembicaraan intens yang ditengahi pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mencegah aksi mogok yang dapat berdampak pada pasokan makanan dan bahan bakar di seluruh negeri dan sekitarnya.
Prospek aksi mogok tersebut memberi pasar beberapa dukungan pada sesi Rabu.
Kesepakatan itu juga membantu menekan harga solar dan bensin berjangka Amerika turun lebih dari 5% selama sesi tersebut.
"Kompleks minyak sedang menghitung ulang pada penguatan dolar AS dan perjanjian tentatif yang akan mencegah aksi mogok pekerja kereta api Amerika," kata analis Ritterbusch and Associates.
Risiko penurunan terus mendominasi prospek ekonomi global dan beberapa negara diperkirakan tergelincir ke dalam resesi pada 2023, tetapi terlalu dini untuk mengatakan apakah akan ada resesi global yang meluas, menurut Dana Moneter Internasional (IMF).
Baca Juga: Dari GIIAS The Series Surabaya 2022: Kenaikan Harga BBM Jadi Momentum Beralih ke Kendaraan Listrik
Kepala Ekonom Bank Dunia, Indermit Gill, mengaku dia khawatir tentang "stagflasi umum", periode pertumbuhan yang rendah dan inflasi yang tinggi, dalam perekonomian global, mencatat Bank Dunia telah memangkas kembali proyeksi untuk tiga perempat dari semua negara.
Indeks Wall Street berada di zona merah, sementara dolar bertahan di dekat level tertinggi 20 tahun yang dicapai pada 6 September karena banyak data ekonomi menunjukkan ketahanan dalam ekonomi Amerika yang dapat menjaga Federal Reserve di jalur untuk kenaikan suku bunga yang agresif.
Dolar yang kuat mengurangi permintaan minyak, karena membuat harganya lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.
"Fundamental minyak sebagian besar masih bearish karena prospek permintaan China tetap menjadi tanda tanya besar dan dalam upaya memerangi inflasi, The Fed tampaknya siap untuk melemahkan ekonomi AS," kata Edward Moya, analis OANDA.
Badan Energi Internasional (IEA), pekan ini, mengatakan pertumbuhan permintaan minyak akan terhenti pada kuartal keempat.
Harga minyak mentah turun secara substansial setelah lonjakan mendekati level tertinggi sepanjang masa pada Maret setelah invasi Rusia ke Ukraina menambah kekhawatiran pasokan, tertekan prospek resesi dan permintaan yang lebih lemah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
Terkini
-
Daftar Konglomerat Kelas Kakap yang Beli Patriot Bond, Ada Barito Hingga Djarum
-
Sah! Kementerian BUMN Berubah Jadi Badan Pengatur BUMN
-
Lowongan Kerja dan Gaji PT KAI Commuter Oktober 2025, Ada 8 Posisi Lulusan D3 dan S1
-
Kilang Minyak Dumai Kebakaran, Stok BBM Pertamina Gimana?
-
AI Jadi Kunci Efisiensi Bisnis, Produktivitas Perusahaan Bisa Naik 40 Persen
-
Uang Pensiun DPR Digugat, Berapa Nominal yang Diterima Pensiunan DPR per Bulan?
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Neraca Dagang Surplus Terus Selama 64 Bulan, Bank Indonesia : Ekonomi Indonesia Makin Kuat
-
Pergerakan IHSG Hari Ini: Pasar Diuji, Faktor-faktor Ini Mungkin Jadi Penentu