Suara.com - Tingkatkan dukungan dalam mendorong produktivitas pangan khususnya jagung, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) turut mengambil peran mensukseskan program 'Ponorogo Mandiri Benih' yang digagas Pemerintah Kabupaten Ponorogo Jawa Timur. Kegiatan ini ditandai panen raya dan prosesi cabut bunga jantan jagung, di lahan Kodim 0802 Ponorogo.
Pada program ini, Pemkab Ponorogo menargetkan produksi benih jagung setara 20 ton per Hektare (Ha), dengan potensi luasan 50.000 Ha yang bisa ditanami. Varietas jagung hasil produksi tersebut nantinya akan diberi nama Reog234, sebagai bibit unggul jagung hibrida asli Ponorogo dengan beragam keunggulan. Salah satunya dari sisi kualitas, dengan produktivitas dan hasil panen yang sesuai harapan petani.
VP Marketing Business Partner Korporasi Indah Febrianty, mengatakan dukungan terhadap program ini merupakan kesinambungan langkah Pupuk Kaltim meningkatkan peran dalam menjaga ketahanan pangan melalui produk berkualitas, guna mendorong optimalisasi sektor pertanian di Indonesia. Langkah ini sebelumnya telah direalisasikan Pupuk Kaltim melalui program Makmur komoditas jagung di Ponorogo, dengan berbagai kemudahan akses bagi petani hingga pendampingan intensif dan pola pemupukan berimbang untuk mencapai hasil signifikan.
"Dari keterlibatan Pupuk Kaltim pada program Ponorogo Mandiri Benih, diharap produksi benih jagung unggul di Ponorogo mampu tercapai secara optimal sesuai target pemerintah," ujar Indah.
Dirinya menyebut, sinergi Pupuk Kaltim dengan petani Ponorogo telah terjalin cukup lama, dimana berbagai produk unggulan perusahaan sudah banyak dikenal sekaligus digunakan para petani untuk produktivitas lahan dan tanaman. Salah satunya NPK Pelangi 20-10-10, yang dinilai sangat cocok untuk komoditas jagung masyarakat. Formula tersebut pun terbukti mampu meningkatkan produktivitas jagung di beberapa daerah, dengan pengaplikasian secara tepat dan berimbang.
"Produk NPK Pelangi memang diformulasikan untuk tanaman pangan seperti padi, jagung dan kedelai, dengan kandungan unsur hara N yang tinggi," lanjut Indah.
Melalui dukungan program Ponorogo Mandiri Benih, Indah berharap makin banyak produk unggulan Pupuk Kaltim dikenal petani setempat, sehingga dapat diaplikasikan dalam mendorong produktivitas tanaman. Diantaranya NPK Pelangi JOS, sebagai produk terbaru yang turut dikenalkan pada kesempatan itu.
Dijelaskan Indah, NPK Pelangi JOS merupakan perpaduan pupuk kimia dengan pupuk hayati yang merupakan inovasi pertama kali di Indonesia. Produk ini mampu meningkatkan efisiensi pemupukan dengan adanya dukungan mikroba, yang akan menambat unsur Nitrogen dan melarutkan Fosfat. Mikroba tersebut mampu melarutkan kandungan fosfat yang terserap dalam waktu lama pada lahan, sehingga mengurangi dosis pemupukan petani.
Beberapa daerah yang telah melaksanakan uji coba demplot pun membuktikan efektivitas produk pada berbagai mokoditas, dengan peningkatan hasil panen rata-rata mencapai 15-50 persen dari sebelumnya untuk dosis 70 hingga 100 persen.
Baca Juga: Dorong Dekarbonisasi Berbasis CSV, Pupuk Kaltim Gagas Program D'Komposer
“NPK Pelangi JOS di produksi Pupuk Kaltim untuk mengkampanyekan sustainable agriculture kepada petani, agar turut melestarikan lahan dan memberikan tambahan nutrisi tanaman dalam waktu yang bersamaan," terang Indah.
Dirinya menegaskan, Pupuk Kaltim menaruh perhatian khusus terhadap peningkatan produktivitas pertanian dalam negeri, dengan terlibat langsung dalam memberikan pendampingan maupun edukasi tata kelola pertanian secara optimal. Hal ini merupakan salah satu sasaran Pupuk Kaltim, dengan berkontribusi aktif dalam menjaga ketahanan pangan dan sektor pertanian melalui produk berkualitas dengan hasil yang teruji.
"Pupuk Kaltim terus berupaya menghadirkan produk berkualitas yang cocok untuk beragam jenis tanaman sesuai karakteristik lahan, sehingga mampu memberi hasil terbaik bagi komoditas pertanian," tambah Indah.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, mengapresiasi dukungan Pupuk Kaltim dan pelaku usaha sektor pertanian yang turut berkontribusi dalam mensukseskan Ponorogo Mandiri Benih. Dirinya berharap peran perusahaan semakin mendorong peningkatan produktivitas pertanian masyarakat, melalui dukungan produk berkualitas. Begitu juga kebutuhan benih jagung dalam mendorong ketahanan pangan nasional pada program ini, turut terwujud secara optimal melalui sinergi yang terjalin.
"Kami harap sinergitas antara pemerintah dan pelaku pertanian semakin ditingkatkan, sehingga kebutuhan benih jagung di Ponorogo yang mencapai 1.000 ton per tahun mampu terpenuhi dengan baik pada program ini," ujar Sugiri Suncoko.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Luhut Turun Tangan, Minta Purbaya Tak Ambil Anggaran MBG
-
Anggaran Makan Bergizi Gratis Tembus Rp20 Triliun, Penyerapan Melonjak Tiga Kali Lipat!
-
Disindir soal Subsidi LGP 3Kg, Menkeu Purbaya: Mungkin Pak Bahlil Betul
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
Dharma Jaya Klaim Bukukan Pertumbuhan Bisnis 190 Persen
-
Sebelum Dilegalkan, 34.000 Sumur Minyak Rakyat Sedang Diverifikasi
-
Santai! Menko Airlangga Yakin Rupiah Kebal Guncangan Shutdown Amerika!
-
Kementerian ESDM: Stok BBM SPBU Swasta Akan Kosong sampai Akhir 2025 Jika Tak Beli dari Pertamina
-
Rupiah Kembali Menguat pada Jumat Sore
-
Rupiah Makin Ganas, Dolar AS Keok Imbas Penutupan Pemerintahan Trump?