Suara.com - Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan, kenaikan harga kambing di Bali disebabkan adanya pengetatan distribusi saat hewan tersebut masuk ke Bali dari Pulau Jawa.
"Kambing memang agak mahal karena ketat dari Jawa. Tadi ada pedagang yang menyampaikan masuk kemari tidak mudah karena pemerintah ekstra hati-hati akan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), karena Bali ini kan aman," kata Menteri Perdagangan (Mendag) dalam kunjungannya ke Pasar Badung, Bali, Rabu (21/9/2022).
Saat ini, harga kambing di Pasar Badung menyentuh harga Rp160 ribu per kilogram. Menurut Mendag, jangan sampai kambing dari luar Bali setelah masuk justru menularkan virus.
"PMK ini menularnya dengan berbagai cara, ada yang dari hewannya langsung dan ada yang melalui kita. Jadi, memang harus divaksin dan dikarantina, memang diperketat agar Bali bebas dari PMK," ujar dia.
Hal ini dibenarkan salah satu pedagang daging kambing di pasar tersebut lantaran sulitnya kambing masuk ke Pulau Dewata sejak adanya PMK.
"Iya memang masih tinggi itu karena di Gilimanuk ditahan tidak boleh masuk. Kambing bisa masuk tapi harus bayar per ekornya Rp250 ribu. Biasanya tidak bayar sama sekali, ini alasannya karena masih PMK," kata pedagang di Pasar Badung, Sulaiman Fadli (42).
Ia mengatakan, tarif itu memberatkan pedagang. Sulaiman yang biasanya mengambil kambing dari Jawa 30 ekor terpaksa harus membayar ongkos hingga Rp7,5 juta jika ingin mengambil dari luar.
Dengan kondisi tersebut, akhirnya pedagang yang lapaknya sudah ada sejak 2006 itu harus mengambil kambing dari dalam Bali, namun dengan harga yang lebih mahal dari kambing Jawa.
"Saya mohon agar kambing diloloskan lah, kan kambing tidak ada masalah, kan cuma sapi. Kalau babi bisa keluar masuk tapi kepada kambing tidak, itu saya herankan," ujar Sulaiman, kepada Antara.
Baca Juga: Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali: Babi Keluar Daerah Sudah Tidak Perlu Vaksin
Harga kambing yang naik Rp10 ribu dari sebelumnya itu diakui Sulaiman, semakin membuatnya kesulitan dalam menggaet pembeli. Dari yang dulunya mampu menjual 12 ekor sehari, kini hanya lima ekor kambing yang dapat dijual.
Sementara, Mendag menambahkan, untuk bahan dasar lainnya seperti cabai dan bawang masih terpantau aman, bahkan lebih rendah dari harga di Pulau Jawa.
"Harga-harga di Pasar Badung ini stabil bahkan di bawah harga rata-rata di pasar-pasar lain yang saya datangi. Misal bawang merah Rp23 ribu dan yang terbaik Rp25 ribu, di Jawa rata-rata Rp30 ribu. Cabai di sini lebih murah Rp45 ribu, di Jawa rata-rata Rp 60 ribu," kata Mendag Zulkifli Hasan.
Berita Terkait
-
Pedagang Kambing Mengeluh Kepada Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan
-
Bangkitkan Budaya Bali, Puri Pemecutan Tampilkan Atraksi Pecut di Peringatan Puputan Badung
-
Nyoman Wara, Pria Kelahiran Karangasem, Bali Kandidat Kuat Pimpinan KPK
-
Gegara Harga Tiket Pesawat Mahal, Pemulihan Pariwisata di Bali Masih Terhambat
-
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali: Babi Keluar Daerah Sudah Tidak Perlu Vaksin
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Irjen Kementan Kawal Distribusi Bantuan Langsung dari Aceh: Kementan Perkuat Pengawasan
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik