Suara.com - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (Wamen BUMN) Kartika Wirjoatmodjo menyebut proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN). Modal tersebut untuk menutupi pembengkakan biaya sebesar atau overrun sebesar USD1.176.
Adapun, PMN yang diberikan sebesar Rp3,2 triliun dan akan diberikan ke PT Kereta Api Indonesia (Persero).
"Kebutuhan PMN dari pemerintah mungkin sekitar Rp3,2 triliun kurang lebih," ungkap Kartika saat ditemui di gedung Sarinah, Rabu (28/9/2022).
Pria yang akrab disapa Tiko ini memaparkan, anggaran proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung akan ditanggung melalui pinjaman atau utang di perbankan dan sebagian PMN.
Sedangkan, pinjaman tersebut dialokasikan untuk menyumbat 75% dari total pembengkakan anggaran proyek strategi nasional (PSN) tersebut.
Sisanya, 25% dari total pembengkakan bakal ditutupi oleh konsorsium Indonesia yakni PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium China Railway International Co Ltd. Salah satunya melalui PMN yang nantinya diberikan kepada PT KAI (Persero).
"Jadi cost overrun kan kita sedang audit BPKP kan, kita minggu depan ada rapat komite, ya kita biayailah ada dari PMN yang melalui Perpres, sama dari pinjaman juga, kita sedang skemakan," ucap dia.
Tiko menambahkan, dana ekuitas sebesar 25% sebagiannya memang berasal dari PMN. Padahal, sebelumnya, direncanakan menggunakan anggaran dari PT Wijaya Karya (Persero) atau WIKA dan KAI, selaku konsorsium.
Akan tetapi, keuangan kedua perusahaan negara itu bermasalah karena Covid-19, maka dialihkan ke PMN.
Baca Juga: Stasiun Kereta Cepat Terlalu Jauh dari Pusat Kota, Pemerintah Siapkan Integrasi Transportasi
"Jadi porsi ekuitas 25 persen itu memang kita PMN, tadinya memang tidak PMN, tadinya pakai uang WIKA dan KAU, karena Covid KAI juga bermasalah, kita perkuat KAI-nya," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
SIM Mati Bisa Diperpanjang? Ini Syarat Terbaru dan Biayanya
-
LPDB Dorong Koperasi Pondok Pesantren Jadi Mitra Strategis Koperasi Desa Merah Putih
-
Minim Sentimen, IHSG Berakhir Merosot ke Level 8.618 Hari Ini
-
Rundown dan Jadwal Ujian CAT PPPK BGN 2025 18-29 Desember 2025
-
ESDM Mulai Jalankan Proyek Pipa Gas Dusem, Pasok Energi dari Jawa ke Sumatera
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Riset: Banyak Peminjam Pindar Menderita Gunakan Skema Pembayaran Tadpole
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Rupiah Terus-terusan Meloyo, Hari Ini Tembus Rp 16.700
-
Purbaya Umumkan APBN Defisit Rp 560,3 Triliun per November 2025, 2,35% dari PDB