Suara.com - Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan, hingga kini, karakteristik buah mangga dan regulasi menjadi kendala ekspor komoditas tersebut.
“Hal itu perlu menjadi fokus kita bersama bagaimana untuk dapat meningkatkan ekspor mangga dari Indonesia,” ujar Mendag usai menghadiri ekspor perdana mangga Indramayu sebagaimana dalam lewat keterangannya di Jakarta, Kamis (13/10/2022).
Saat ini Indonesia berada pada posisi ke-21 dari urutan negara pengekspor mangga di dunia. Mendag sendiri mengaku optimis mangga asli Indonesia bisa bersaing dan menembus pasar ekspor. Bahkan, menjadi primadona bagi masyarakat dunia.
“Saya optimistis, dengan semakin maju dan berkembangnya kelompok petani mangga, khususnya di Indramayu serta di seluruh Indonesia, akan membuat produksi mangga asli Indonesia menembus pasar ekspor dan dapat menjadi primadona buah asli Indonesia bagi masyarakat dunia,” kata dia.
Dalam kesempatan itu ia turut mengucapkan selamat dan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Kota/Kabupaten Indramayu dan Gabungan Kelompok Karya Tani Bakti.
Menurut dia, produksi mangga di Indonesia cukup tinggi. Buah manis tersebut berada di urutan ketiga kategori produksi tanaman buah terbanyak setelah pisang dan nanas.
“Kabupaten Indramayu tercatat sebagai salah satu daerah penghasil mangga terbesar di Indonesia,” kata Mendag.
Berdasarkan data BPS, jumlah produksi mangga di Indonesia mencapai 2,8 juta ton lebih pada 2021 yang sebagian besar dipasarkan di dalam negeri dan diekspor.
Produksi mangga Jawa Barat sendiri mencapai 444 ribu ton dan menempati posisi ketiga setelah Jawa Timur sebesar 1,1 juta ton, disusul Jawa Tengah sebesar 457 ton pada 2021. Menurut data ekspor mangga 2021, Jawa Barat menempati posisi pertama dengan nilai 1,97 juta dolar AS sebanyak 1.277 ton.
Baca Juga: Harga Kedelai Naik Lagi, Pemerintah Beri Subsidi Sampai Desember
Sedangkan ekspor mangga Indonesia ke dunia pada 2021 mencapai total 4,56 juta dolar AS atau sebanyak 3.112 ton dengan negara tujuan ekspor Singapura (1,18 juta dolar AS), Kanada (0,76 juta dolar AS), Amerika Serikat (0,63 juta dolar AS) dan Vietnam (0,6 juta dolar AS).
Berita Terkait
-
Mendag Optimis Mangga Indonesia Bisa Jadi Kesukaan Masyarakat di Berbagai Negara
-
Luncurkan Logo Jakarta Muslim Fashion Week,Mendag Dukung Indonesia Jadi Pusat Industri Busana Muslim
-
Mendag Zulhas Lepas Ekspor Perdana dan Borong 1 Ton Mangga Indramayu
-
Buah Mangga Bisa Jadi Obat Kolestrol Kalau Diolah Pakai Resep dari dr.Zaidul Akbar
-
Harga Kedelai Naik Lagi, Pemerintah Beri Subsidi Sampai Desember
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok
-
Kapasitas PLTP Wayang Windu Bakal Ditingkatkan Jadi 230,5 MW
-
Revisi UU P2SK Dinilai Beri Perlindungan bagi Nasabah Kripto
-
Realisasi PNBP Tembus Rp 444,9 Triliun per November 2025, Anjlok 14,8%
-
Kemenkeu Ungkap Lebih dari 1 Miliar Batang Rokok Ilegal Beredar di Indonesia
-
Danantara dan BRI Terjun Langsung ke Lokasi Bencana Kab Aceh Tamiang Salurkan Bantuan
-
PLN Sebut Listrik di Aceh Kembali Normal, Akses Rumah Warga Mulai Disalurkan