Suara.com - Direktur Utama PT. PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyebut transisi energi memang harus segera dilakukan. Hal ini mengingat tingkat emisi karbon yang terus meningkat.
Dia mengungkapkan tingkat emisi karbon di sektor listrik saat ini mencapai 40 juta metric ton. Apabila, jika tidak benahi, maka akan terus meningkat hingga 2.900 juta metrik ton.
Jika hal itu terjadi, maka imbasnya akan menyebabkan perubahan iklim ekstrim.
"Jadi yang PLN lakukan adalah mengurangi efek gas rumah kaca dan PLN berkomitmen melakukannya. Ini bukan karena perjanjian kerja sama internasional, bukan juga karena kebijakan, tapi karena peduli," ujar Darmawan dalam SOE International Conference, Selasa (18/10/2022).
Saat ini, PLN juga tengah meningkatkan pengunaan energi baru terbarukan, di mana hasilnya bisa mengurangi emisi hingga 50%. Akan tetapi, dia menilai upaya itu belum cukup, perlu tambahan banyak daya listrik EBT untuk mengurangi emisi.
"Kami mendesain dengan menambah 20,9 GW kapasitas yang mana 51,6 persen tambahan pembangkit berasal dari EBT. Ini memang tantangan yang berat, tapi kami akan lakukan," kata dia.
Selain itu, Darmawan menuturkan PLN juga telah memiliki program carbon neutral pada 2060, di mana memanfaatkan potensi EBT baik matahari, air, angin, hingga geothermal sebagai sumber listrik.
"Kami harus memastikan sumber energi terbarukan ini bisa menggantikan pembangkit yang lama," tuturnya.
Darmawan menambahkan PLN tentunya tidak bisa berjalan sendiri untuk jalankan transisi energi, perlu kolaborasi berbagai pihak untuk bisa mewujudkan bebas emisi.
Baca Juga: Kejar Target Bebas Emisi Karbon, KBUMN Kembangkan 5 Inisiatif Strategis
"Jadi ini bukan juga soal transisi energi saja, tapi bagaimana juga menciptakan lapangan pekerjaan, penciptaan nilai tambah, dan ratusan ribu masyarakat akan terlibat dalam hal ini," kata dia.
Berita Terkait
-
PLN Electric Run 2025 Siap Start Besok, Ribuan Pelari Dukung Gerakan Transisi Energi Bersih
-
Cahaya dan Harapan di HLN ke-80: PLN Sambungkan Listrik Gratis bagi Keluarga Prasejahtera di Padang
-
Tarif Listrik Non-Subsidi dan Bersubsidi Dipastikan Tak Naik Sepanjang November 2025
-
Setelah Dua Tahun Gelap, Warga Poso Akhirnya Nikmati Terangnya Listrik Berkat Program Pemerintah
-
PLN Dukung KESDM Salurkan BPBL Bagi Ratusan Keluarga Prasejahtera di Minahasa
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Ekonom Bongkar Strategi Perang Harga China, Rupanya Karena Upah Buruh Murah dan Dumping
-
Sosok Rahmad Pribadi: Dari Harvard Hingga Kini Bos Pupuk Indonesia
-
Laba SIG Tembus Rp114 Miliar di Tengah Lesunya Pasar Domestik
-
Sepekan, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1 Triliun
-
Laba Bank SMBC Indonesia Anjlok Jadi Rp1,74 Triliun
-
Produsen Indomie Kantongi Penjualan Rp90 Triliun
-
OJK Bongkar Maraknya Penipuan Digital, Banyak Pelaku Masih Berusia Muda
-
Bank Mega Syariah Catat Dana Kelolaan Wealth Management Tembus Rp 125 Miliar
-
Pertamina Tindak Lanjuti Keluhan Konsumen, Lemigas Beberkan Hasil Uji Pertalite di Jawa Timur
-
Naik Tips, OCBC Nisp Catat Laba Rp3,82 Triliun