Suara.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berencana memperpanjang rute kereta cepat dari Jakarta hingga Surabaya. Dia meminta Persatuan Insinyur Indonesia untuk melakukan kajian proyek tersebut.
"Saya juga akan sertakan PII dalam Finalisasi pengawasan kereta cepat itu secara jangka panjang Jakarta-Surabaya," ujarnya saat ditemui di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (27/10/2022).
Nantinya, kereta cepat Jakarta hingga Surabaya akan memiliki rute mulai dari Jakarta, Bandung, Kertajati, Purwokerto, Jogja, Solo, Madiun, hingga berakhir di Surabaya.
"Kita upayakan kurang dari 4 jam. Ini menjadi suatu hal konkret," ucap dia.
Namun demikian, Budi akan fokus dalam penyelesaian yang pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung, di mana ditargetkan tahun depan bisa beroperasi.
"Pertama kali kita akan finalkan pada Juli Jakarta-Bandung," kata dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meninjau proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Dia menyebut, progres pembangunan sudah hampir 90%.
Dengan adanya KCJB, Jokowi melihat akan ada titik-titik pertumbuhan ekonomi baru di Bandung maupun sekitarnya.
"Saya tadi mendapatkan keterangan bahwa progressnya sudah mencapai 88,8% secara keseluruhan dan kita harapkan dengan kereta api cepat jakarta bandung ini mobilitas orang dan barang bisa menjadi cepat dan meningkat," ujarnya seusai meninjau proyek KCJB di Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022).
Baca Juga: Pemerintah Bakal Datangkan Bus Listrik ke IKN Mulai 2023
Berita Terkait
-
Belajar dari Whoosh, Danantara Mau Bangun Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Jika Rencananya Matang
-
Pemerintah Sedang Negosiasi Restrukturisasi Utang Kereta Cepat dengan China
-
PT KAI Tanggung Beban Kerugian Whoosh, Kunto Aji: Kanker dalam Badan
-
Kereta Cepat Rugi 1 Triliun! Ini Fakta-fakta Pahit Whoosh yang Bikin Geleng-geleng
-
Kunto Aji Sebut Kerugian Whoosh Kanker dalam Badan, PT KAI Menanggung Beban Berat
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Air Minum Bersih untuk Semua: Menjawab Tantangan dan Menangkap Peluang Lewat Waralaba Inklusif
-
Airlangga: Stimulus Ekonomi Baru Diumumkan Oktober, Untuk Dongkrak Daya Beli
-
Berdasar Survei Litbang Kompas, 71,5 Persen Publik Puas dengan Kinerja Kementan
-
Belajar Kasus Mahar 3 M Kakek Tarman Pacitan, Ini Cara Mengetahui Cek Bank Asli atau Palsu
-
BPJS Ketenagakerjaan Dukung Penguatan Ekosistem Pekerja Kreatif di Konferensi Musik Indonesia 2025
-
Kementerian ESDM Akan Putuskan Sanksi Freeport Setelah Audit Rampung
-
Indonesia Tambah Kepemilikan Saham Freeport, Bayar atau Gratis?
-
Kripto Bisa Sumbang Rp 260 Triliun ke PDB RI, Ini Syaratnya
-
Duta Intidaya (DAYA) Genjot Penjualan Online di Tanggal Kembar
-
4 Fakta Penting Aksi BUMI Akuisisi Tambang Australia Senilai Rp 698 Miliar