- CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani, berdiskusi dengan Menkeu Purbaya tentang penyelesaian utang Kereta Cepat Whoosh.
- Menkeu Purbaya mempertimbangkan tawaran Rosan untuk ikut dalam negosiasi utang Whoosh dengan pihak China.
- Total biaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung mencapai USD 7,27 miliar termasuk pembengkakan biaya.
Suara.com - Chief Executive Officer Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Rosan Roeslani, mengungkapkan terus meminta restu Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa soal penyelesaian utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh.
Hal ini agar utang Whoosh tersebut bisa dibayarkan dengan uang negara.
Dalam hal ini, Rosan juga melakukan pertemuan dengan Menkeu Purbaya untuk mendiskusikan penyelesaian utang kereta cepat tersebut.
"Kita bersama-sama untuk penyelesaian KCIC Whoosh, kita diskusikan, karena kita kan di dalamnya harus sama, kemudian baru kita bicara keluarnya, timetable juga sudah tentukan, dan juga hal-hal lain yang memang kita diskusikan," ujarnya di Kantor Kementerian Keuangan, Rabu (3/12/2025).
Menurut Rosan, hingga kini belum ada keputusan dari pemerintah maupun Danantara soal opsi pembayaran utang whoosh. Sebab, antara kedua pihak masih terus melakukan diskusi.
"Nanti kita akan detailkan lagi, tapi semua yang kita lakukan ini sesuai dengan arahan dari Bapak Presiden, yang diberikan kepada kami berdua, tapi kita lebih bicara lagi details-nya, supaya nanti implementasinya bisa berjalan dengan baik dan benar, itu aja," ucapnya.
Diajak ke China
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa masih mempertimbangkan ajakan CEO BPI Danantara Rosan Roeslani untuk turut serta dalam negosiasi pembahasan utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) dengan pihak China.
Purbaya menegaskan, sebelum ikut dalam lawatan tersebut, ia ingin mempelajari terlebih dahulu dokumen dan skema negosiasi yang akan dibahas.
Baca Juga: IHSG Cetak 22 Rekor Sepanjang 2025, 1 Kali Era Sri Mulyani dan 21 Kali Era Menkeu Purbaya
"Saya belum tahu dibawa (ikut) apa tidak. Tapi kalau memang kita harus terlibat, saya mau lihat dulu skemanya seperti apa," kata Purbaya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (26/11/2025).
"Tujuannya agar skema yang disepakati bisa tetap menguntungkan dan aman bagi kepentingan Indonesia,” lanjutnya.
Purbaya menambahkan bahwa sampai saat ini ia belum ikut campur dalam penyusunan detail proposal negosiasi. Menurutnya, hal itu merupakan ranah dan kewenangan pihak Danantara sebagai pengelola proyek strategis tersebut.
Ketika ditanya apakah hasil negosiasi utang itu berpotensi melibatkan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), Purbaya belum memberikan jawaban pasti. "Kita mesti lihat juga nanti seperti apa hasil pembahasan dengan China. Jadi, belum bisa diputuskan sekarang," ujarnya.
Adapun, total biaya proyek mencapai USD 7,27 miliar atau sekitar Rp 118,9 triliun, termasuk pembengkakan biaya sebesar 1,2 miliar dolar AS.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
-
Adu Gaji Giovanni van Bronckhorst vs John Heitinga, Mana yang Pas untuk Kantong PSSI?
-
5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Kebutuhan Produktivitas dan Gaming
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
Terkini
-
Harga Emas di Pegadaian Melemah, Berikut Rincian Lengkapnya
-
PGN Tempuh Jalur Laut Kirim Bantuan dan Distribusi Logistik ke Langsa
-
Waduh, Banjir Sumatra dan Aceh Bisa Bikin Ekonomi Indonesia Minus 0,12 Persen
-
Zulhas Wajibkan Bahan MBG dari Usaha Rakyat hingga Percepat SPPG di Daerah 3T
-
Mengurus Sertifikat Tanah Hilang atau Rusak: Syarat, Proses, dan Biaya
-
BRI Peduli Tanggap Bencana Banjir Sumatra, Percepat Salurkan Bantuan Bagi Warga Terdampak
-
Disorot Imbas Bencana Sumatera, PT Toba Pulp Lestari Konflik dengan Masyarakat
-
Pendaftaran Mudik Motor Gratis (Motis) Nataru 2025: Rute, Jadwal dan Syarat
-
BGN Operasikan 276 SPPG sebagai Dapur Darurat Layani Pengungsi di Sumatera
-
IESR: Pernyataan Hashim Soal Fosil Bertentangan dengan Komitmen Energi Prabowo