Suara.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menolak anggaran mobil listrik yang digagas Presiden Joko Widodo untuk kepala daerah provinsi serta kota/ kabupaten di seluruh Indonesia.
Alasannya, Gibran menilai harga mobil listrik terlalu mahal. Padahal, uang dengan nominal yang sama akan lebih efektif jika digunakan untuk membangun pasar dan pembangunan-pembangunan lain di Kota Budaya Jawa Tengah tersebut.
Gibran yang juga putra sulung Presiden Joko Widodo ini menolak kebijakan sang ayah untuk menggunakan mobil listrik. Padahal sebelumnya, Jokowi telah meneken Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Presiden juga telah menginstruksikan kepada Kementerian Dalam Negeri agar melaksanakan instruksi tersebut.
Di sisi lain, Gibran menyebutkan saat ini harga mobil listrik berada pada kisaran Rp800 juta. Nominal itu terlalu mahal jika hanya digunakan untuk kendaraan Wali Kota dan Wakil Wali Kota.
Sejauh ini mobil dinas Gibran adalah Toyota Innova. Dia menilai, mobil dinas tersebut masih layak dan nyaman dikendarai.
Dalam pernyataannya, Gibran bahkan siap untuk diberi sanksi akibat membangkang instruksi Presiden.
"Yo rapopo (Gak apa-apa) kita siap disanksi, seng penting warga sik, aku gampang (yang penting warga duluan, aku mudah). Aku aling (mending) terakhir. Aku pakai ini dulu," ujar Gibran pada Selasa (1/11/2022).
"Menurutku luwih penak dinggo bangun pasar (Kalau menurutku lebih enak anggaran itu dibuat membangun pasar), bangun kelurahan, bangun taman cerdas. Mobil listrik mahal, paling murah Rp800 juta mending buat bangun pasar," ucap Gibran.
Terlebih, jika instruksi tersebut harus dipatuhi pemerintah harus menyediakan setidaknya tiga mobil listrik, yakni untuk Wali Kota, Wakil Wali Kota, dan Ketua DPRD.
Baca Juga: Jokowi Bakal Telepon 3 Pimpinan Negara yang Belum Konfirmasi Hadiri KTT G20
Lebih lanjut, Mendagri juga diminta melaksanakan sosialisasi secara rutin atas Instruksi Presiden agar gubernur dan bupati/wali kota bersama jajarannya mulai beralih menggunakan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric vehicle) sebagai kendaraan dinas operasional.
Sebagaimana diketahui, Inpres yang diteken itu adalah wujud komitmen Jokowi dalam menerapkan transisi energi dari sumber fosil ke energi baru dan terbarukan.
Indonesia sendiri mengejar target yang cukup ambisius di bidang energi terbarukan. Indonesia menargetkan pencapaian bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sudah 23 persen di tahun 2025.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Selain Kantongi Restu, Diam-diam Prabowo Subianto Sudah Minta Izin Nyapres ke Jokowi
-
Beda dengan Gerindra, Prabowo Merasa Dukungan Jokowi Terkait Pertahanan
-
Jokowi Blak-blakan Beri Restu Prabowo, Gerindra Anggap Bukti Dukungan Maju Capres
-
GP Mania Murka Bahas Isu Jokowi Jadi Ketum PDIP Gantikan Megawati: Adu Domba Kampungan Biar Ganjar Tak Dicalonkan!
-
Jokowi Bakal Telepon 3 Pimpinan Negara yang Belum Konfirmasi Hadiri KTT G20
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
Terkini
-
IHSG Menuju 9.000, Mengapa To The Moon Sering Disebut? Siapa Paling Untung?
-
Permintaan Melonjak, ESDM Pakai Jalur Udara Distribusi LPG ke Wilayah Terdampak Banjir
-
BUVA Caplok 99,99 Persen Saham BKPP
-
Pertamina Kelola Sumur 'Veteran' Demi Jaga Ketahanan Energi
-
PaDi Business Forum & Showcase 2025: PaDi UMKM Ciptakan Transaksi Hingga Tembus Rp993 Miliar
-
Aturan Baru, 35 Persen MinyaKita Didistribusikan dari BUMN
-
IHSG Menguat di Akhir Perdagangan Hari Ini, Tapi Investor Masih Tunggu RDG BI
-
Dibalik Cerita IPO Superbank! Gak Cuma Zonk, Pemburu Saham SUPA Rela Pinjol dan Dapat Jatah 3 Lot
-
Genjot PNBP, ESDM Lelang Terbuka Stockpile Bauksit di Kepri
-
Rupiah Melorot Lagi Hari Ini ke Level Rp 16.691