Suara.com - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI), Fatchuddin Rosyidi, menegaskan bahwa pihaknya mendukung program restrukturisasi bisnis gula PTPN Group melalui pembentukan anak perusahaan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) atau Sugar Co.
Menurutnya, PT SGN sebagai entitas tunggal dari 36 pabrik gula (PG) milik PTPN Group, dibentuk untuk meningkatkan kinerja korporasi, sehingga bisa lebih berperan dalam mendukung tercapainya swasembada gula nasional.
“Mudah-mudahan dengan terbentuknya PT SGN, hubungan kemitraan perusahan dengan para petani tebu semakin baik, sehingga bisa mendorong peningkatan kesejahteraan petani,” kata Fatchuddin.
Fatchuddin meminta, PT SGN ke depan bisa bekerja sama dengan petani dalam penyediaan sarana produksi, terutama pupuk yang harganya kian meningkat, penjualan gula, pengembangan area tebu rakyat (TR), serta perbaikan kualitas tebu petani.
“Dalam bermitra dengan petani, serta membantu kami melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi kebun tebu, tentu PTPN Group membutuhkan tambahan dana. Karena itu, kami berharap Pemerintah dapat memperkuat permodalan PTPN Group agar lebih berdaya saing,” ujar Fatchuddin.
Dalam mendukung tercapainya swasembada gula nasional, kata Fatchuddin, Pemerintah, melalui Perpres yang sedang disusun akan menugaskan PTPN untuk lebih berperan, terutama dalam perluasan area dan peningkatan produksi gula.
“Sebagai informasi, hingga 2028 PTPN Group memproyeksikan perluasan area hingga 700 ribu ha,” tuturnya.
Fatchuddin meminta, agar perluasan area harus benar-benar bisa diwujudkan. Hal itu, lanjutnya, juga membutuhkan dukungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta kerja sama dengan Perhutani.
“Area hutan memang cukup luas, tetapi yang sesuai untuk tebu sangat terbatas. Lahan masyarakat masih banyak yang belum dioptimalkan. PTPN Group sebaiknya memprioritaskan pengembangan tebu rakyat (TR),” lanjut Fatchuddin.
Baca Juga: Keseriusan Pemerintah untuk Swasembada Gula Disorot, Perpres Terlalu Fokus Impor
Fatchuddin juga meminta Pemerintah melibatkan RNI dan swasta dalam mendorong swasembada gula. Selain itu, petani tebu juga harus dilibatkan dalam menyusun program dan kebijakan gula menuju tercapainya swasembada gula.
Fatchuddin menyarankan, agar impor gula harus benar-benar dihitung secara cermat, jangan sampai membanjiri pasar dan menekan harga gula lokal. PTPN, lanjutnya, juga tetap harus melakukan pembelian gula petani sebagaimana yang dilakukan dua tahun terakhir ini, mengingat hal tersebut sangat membantu petani dalam permodalan untuk pemeliharaan, penyediaan bibit, pupuk, dan kebutuhan operasional lainnya.
“PTPN III jangan hanya bertumpu pada alokasi impor gula. Namun, bila produksi gula dalam negeri belum bisa memenuhi kebutuhan, silakan PTPN diberikan alokasi impor sesuai dengan kontribusinya selama ini,” jelas Fatchuddin.
DPP APTRI mendukung penuh komitmen pemerintah melalui Rancangan Peraturan Presiden (RPerpres) tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioethanol sebagai Bahan Bakar (Biofuel).
Sekjen DPP APTRI, Sunardi Edy, mengatakan, bahwa langkah tersebut adalah wujud keseriusan Pemerintah, melalui institusi terkait dan penentu kebijakan terkait, untuk mewujudkan cita-cita swasembada.
“Karena swasembada tanpa ketegasan gebrakan dan langkah berani semua pihak, hanya akan jadi slogan dan mimpi belaka,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Keseriusan Pemerintah untuk Swasembada Gula Disorot, Perpres Terlalu Fokus Impor
-
Cetak Entrepreneur dari Kalangan Santri, PTPN III Bersama 32 BUMN Lain Tanamkan Pendidikan Wirausaha di Pesantren
-
Dirut PTPN III Dampingi Erick Thohir Kick off Revitalisasi Industri Gula Nasional untuk Ketahanan Pangan dan Energi
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Pakar Pangan Menilai Harga Gabah di Masa Pemerintahan Prabowo Menyenangkan
-
Hadirkan Musik Kelas Dunia Melalui Konser Babyface dengan Penawaran Eksklusif BRImo Diskon 25%
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi
-
Keluarkan Rp 176,95 Miliar, Aneka Tambang (ANTM) Ungkap Hasil Eksplorasi Tambang Emas Hingga Bauksit
-
Emiten PPRO Ubah Hunian Jadi Lifestyle Hub, Strategi Baru Genjot Pendapatan Berulang