Suara.com - Pebisnis yang ingin memasuki perdagangan internasional, harus membekali diri dengan wawasan yang mendalam. Kalau tidak, rentan alami kerugian.
Novi Rolastuti, Country Director CRIF Indonesia, mengatakan, "Diperlukan langkah-langkah yang tepat untuk memastikan transaksi bisnis yang berjalan aman, efisien, dan efektif, termasuk mitigasi risiko dan uji tuntas (due diligence) pada pelaku ekspor-impor."
CRIF, pemimpin global dalam biro kredit, informasi bisnis, dan solusi risiko kredit, baru saja mengumumkan kemitraan strategis dengan Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI). Kemitraan ini akan memungkinkan anggota GPEI untuk lebih meningkatkan penilaian risiko mereka dengan memanfaatkan platform informasi risiko CRIF, SkyMinder, yang menyediakan informasi keuangan, komersial, dan kredit yang mendalam di lebih dari 230 juta perusahaan di seluruh dunia.
Dengan SkyMinder, importir dan eksportir sekarang dapat memperoleh semua informasi laporan kredit yang mereka butuhkan dari satu penyedia, dan ini menghemat waktu, sumber daya berharga, dan uang.
Pada Juni 2022, ada 689 pengaduan penipuan yang diterima di Indonesia melalui contact center dan media sosial Bea Cukai. Lebih lanjut, studi yang dilakukan Kroll, perusahaan konsultan investigatif dan risiko, bersama Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) terhadap 241 perusahaan di Indonesia antara Februari-Juli 2021 mengungkapkan 80 persen responden pernah mengalami tindakan penipuan dan kecurangan.
Menurut survei, lebih dari 80 persen responden tidak melakukan uji tuntas terhadap mitra, pemasok, atau vendor. Due diligence penting ketika bekerja dengan pihak lain karena reputasi perusahaan dipertaruhkan. 32 persen dari mereka bahkan menderita kerugian tahunan lebih dari Rp 1 miliar. Dan ini harus disikapi bersama dengan solusi konkrit.
Ketua GPEI, Khairul Mahalli, mengatakan bahwa perusahaan harus diperingatkan sebelumnya tentang potensi masalah keuangan dan perdagangan dengan pelanggan dan pemasok mereka di luar negeri, terutama ketika persyaratan pelaporan untuk perusahaan sangat bervariasi di seluruh dunia, sehingga sulit untuk menemukan tingkat informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan kredit yang baik.
Dalam hal ekspor-impor, banyak hal yang perlu dipertimbangkan agar transaksi antarnergara berjalan lancar. Apalagi, jika dilihat dari kacamata elang, Asia Tenggara sendiri memiliki lebih dari US$3,4 triliun perdagangan global yang lewat setiap tahun.
Di satu sisi, Pemerintah Indonesia memiliki visi menjadi ekonomi terbesar kelima hingga ketujuh di dunia pada tahun 2045 yang salah satunya, devisa Indonesia berasal dari ekspor-impor.
Baca Juga: Pebisnis Pemula Harus Tahu, Ini 3 Langkah Menentukan Harga Jual Produk
Dengan kehadiran SkyMinder dari CRIF, diharapkan bisa menjadi katalis pendukung untuk memastikan aktivitas ekspor-impor dari dan ke Indonesia bisa dilaksanakan secara aman, efektif, dan efisien oleh anggota GPEI.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
IHSG Perkasa di Awal Sesi Perdagangan, Apa Pendorongnya?
-
Emas Antam Mulai Naik Lagi, Harganya Tembus Rp 2.351.000 per Gram
-
Bos Garuda Indonesia Bicara Suntikan Dana Rp 23,67 Triliun dari Danantara
-
Waduh, Aliran Modal Asing Indonesia yang Kabur Tembus Rp 3,79 Triliun
-
Isyaratkan Aksi Korporasi, Saham BRRC Dipantau Investor
-
Askrindo Catat Laba Rp687 Miliar Setelah Pajak
-
Nilai Tambah Industri Pengolahan RI Peringkat 1 ASEAN Kalahkan Thailand
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil, per Gram Belum Tembus Rp 2,5 Juta
-
Menteri Hanif: RI Naik Pangkat, Resmi Pimpin 'Gudang Karbon Raksasa' Dunia
-
Banyak Orang Masih Sulit Akses Kredit, Pindar Jadi Solusi?