Komitmen BRI Dorong Inklusi Keuangan
Selaras dengan isu prioritas Presidensi G20, yang saat ini tengah berlangsung di Bali, BRI juga berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan inklusi keuangan sebagai salah satu fokus perseroan, sebagaimana salah satu aspirasi BRI untuk menjadi ‘Champion of Financial Inclusion’ pada tahun 2025.
“BRI telah menyiapkan strategi hybrid bank dalam mendorong inklusi keuangan di Indonesia. Strategi tersebut diantaranya yakni melalui Integrasi Ekosistem Ultra Mikro serta memperluas layanan Agen BRILink”, imbuh Sunarso.
Tepat satu tahun keberadaaan Holding Ultra Mikro (UMi) telah memberikan dampak positif terhadap grass root economy, utamanya pelaku usaha Ultra Mikro. Hal ini ditunjukkan dengan keberhasilan Holding UMi mengintegrasikan 28,1 juta nasabah dengan total outstanding pembiayaan sebesar Rp196,6 triliun. Penabung baru UMi pun telah mencapai 6,9 juta atau melebihi target awal yang sebanyak 3,3 juta.
Untuk co-location Sentra Layanan Ultra Mikro atau “Senyum”, yang memungkinkan nasabah bisa mendapatkan layanan keuangan dari tiga entitas dalam satu tempat, telah mencapai 1.003 lokasi, atau sudah lebih besar dari target awal adalah 978 lokasi. Tidak hanya itu, nasabah PNM Mekaar yang kini tergabung sebagai AgenBRILink sudah mencapai 47,2 ribu.
Khusus untuk Agen BRILink, hingga akhir September 2022 BRI telah memiliki 597.177 agen yang tersebar diseluruh Indonesia.
“Agen-agen ini telah melayani transaksi finansial sebanyak 799 juta transaksi, dengan volume transaksi mencapai Rp.963 triliun dalam 9 bulan”, jelasnya.
Sunarso juga mengungkapkan bahwa disamping memberikan Fee Based Income bagi BRI sebesar Rp. 1 triliun, Agen BRILink juga memberikan economic sharing fee yang diterima oleh para agen, yang diproyeksikan dapat mencapai Rp2 triliun sampai dengan Rp3 triliun.
Menutup paparannya, Sunarso mengungkapkan bahwa pihaknya menatap akhir tahun 2022 serta menyambut tahun 2023 dengan optimistis.
Baca Juga: BRI Salurkan Rp74,7 Triliun untuk Pembiayaan Hijau
“Oleh karenanya, BRI akan terus melakukan transformasi yang berkelanjutan untuk mempertahankan kinerja yang prominen, dan dapat terus tumbuh sehat dan semakin Tangguh," pungkasnya.
Berita Terkait
-
BRI Suguhkan BRILIANPRENEUR untuk Kepala Negara G20 di Bali
-
BRI Salurkan Kredit Rp74,7 Triliun untuk Pembiayaan Hijau
-
Implementasikan ESG, BRI Terapkan Strategi Komunikasi Role Modelling
-
BRI Menggunakan 30 Mobil Listrik di Berbagai Regional Office sebagai Kendaraan Operasional
-
BRI Mendukung Aktif Penyaluran Permodalan terhadap Pembiayaan Berkelanjutan
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Bukan Sekadar Bazaar, PNM Hadirkan Ruang Tumbuh dan Silaturahmi UMKM di PFL 2025
-
Perkuat Sport Tourism dan Ekonomi Lokal, BRI Dukung Indonesia Mendunia Melalui MotoGP Mandalika 2025
-
BRI Dorong UMKM Kuliner Padang Perkuat Branding dan Tembus Pasar Global Lewat Program Pengusaha Muda
-
Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia Masih Stagnan, BSI Genjot Digitalisasi
-
Bank Mega Syariah Bidik Target Penjualan Wakaf Investasi Senilai Rp 15 Miliar
-
Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
-
Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Aliran Modal Asing yang Hengkang dari Pasar Keuangan Indonesia Tembus Rp 9,76 Triliun