Suara.com - Presiden badan sepak bola dunia FIFA Gianni Infantino sebut kritik barat terhadap isu HAM di Qatar adalah munafik jelang perhelatan sepak bola akbar tersebut.
Belakangan, kritikus dari Barat terus-terusan menyinggung isu pekerja migran di Qatar, perempuan dan komunitas LGBTQ, hingga gangguan yang terlihat dari penyelenggara.
Pejabat Qatar juga kerap jadi sasaran rasisme dan standar ganda yang merujuk pada reformasi pada kondisi kerja dan keselamatan yang telah dipuji sebagai terobosan di wilayah tersebut.
Menanggapi isu ini, Presiden FIFA melontarkan kata-kata keras untuk pengkritik terhadap catatan soal hak asasi manusia di Qatar.
"Pemberian pelajaran moral ini - sepihak - hanyalah kemunafikan," kata dia, dikutip dari AFP via Antara.
"Saya tidak ingin memberi Anda pelajaran hidup, tetapi apa yang terjadi di sini sangat, sangat tidak adil," sambung dia.
"Untuk apa yang telah dilakukan orang Eropa selama 3.000 tahun terakhir, kita harus meminta maaf selama 3.000 tahun ke depan sebelum mulai memberikan pelajaran moral kepada orang-orang," kata Infantino.
Dalam kesempatan tersebut, Infantino juga menyatakan dukungannya untuk komunitas yang terpinggirkan.
"Hari ini saya merasa Qatar, hari ini saya merasa Arab, hari ini saya merasa Afrika, hari ini saya merasa gay, hari ini saya merasa cacat, hari ini saya merasa menjadi pekerja migran," kata dia.
Baca Juga: Skuad Timnas Prancis Sedih Karim Benzema Absen Piala Dunia 2022 Qatar: Berharap Dia Cepat Sembuh
Larangan bir di sekitar stadion juga jadi bahan kritikan selama Piala Dunia 2022 Qatar. Lantaran dalam 48 jam sebelum kickoff, penyelenggara pada Jumat menetapkan keputusan mengejutkan, melarang penjualan bir di sekitar stadion.
FIFA tidak memberikan alasan untuk keputusan mengejutkan itu, tetapi laporan media mengatakan telah terjadi intervensi oleh keluarga penguasa Qatar.
Lusinan tenda bir Budweiser telah didirikan di lapangan menjelang pertandingan pertama. Infantino meremehkan keputusan tentang perubahan keputusan di menit-menit terakhir itu.
"Menurut saya pribadi jika selama tiga jam sehari Anda tidak bisa minum bir, Anda tetap akan selamat," katanya. "Hal yang sama berlaku di Prancis, Spanyol, Skotlandia," kata dia, Sabtu (19/11/2022).
Berita Terkait
-
Piala Dunia 2022 Qatar Untungkan FIFA Lebih dari Rp1 Triliun Dibanding Tahun 2018
-
Penyembuhan Cedera Karim Benzema Butuh Waktu 3 Pekan, Absen Piala Dunia 2022
-
Google Doodle Hari Ini Ikut Merayakan Pembukaan Piala Dunia 2022
-
Skuad Timnas Prancis Sedih Karim Benzema Absen Piala Dunia 2022 Qatar: Berharap Dia Cepat Sembuh
-
Piala Dunia 2022 Qatar Dimulai Hari Ini 20 November 2022, Profil Full Tim 32 Negara
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025