Suara.com - Indonesia perlu membuat lebih banyak standar nasional produk-produk dalam negeri guna meningkatkan daya saing ekonomi secara internasional.
Terlebih, saat ini peringkat daya saing Indonesia terus melorot. Pada tahun 2018, daya saing Indonesia berada di peringkat 43, lalu meningkat menjadi 32 pada tahun 2019.
Pada 2020, daya saing Indonesia kembali merosot di peringkat 40, sebelum akhirnya naik lagi ke posisi 37 di tahun 2021. Kemudian di tahun 2022 ini tingkat daya saing Indonesia kembali turun ke posisi 44.
Direktur Operasi Peruri, Saiful Bahri mengatakan demi keberlanjutan bisnis perusahaan dirinya menyebut standardisasi menjadi suatu hal yang penting, mulai dari proses bisnis maupun kualitas produk yang memerlukan dukungan standar.
"Apalagi pada 2023 diprediksi akan terjadi tantangan besar akibat perekonomian global yang tidak kunjung membaik, sehingga komitmen untuk menerapkan SNI adalah salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing perusahaan," kata Saiful dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat (2/12/2022).
Ia menyebut, hingga saat ini Peruri selalu meningkatkan kinerja perusahaan dan menerapkan SNI secara konsisten agar dapat bersaing di pasar domestik maupun internasional.
"Salah satu komitmen Peruri untuk menjaga kualitas mutu layanan adalah dengan mensyaratkan seluruh vendor untuk menerapkan dan memiliki sertifikasi standar-standar tertentu,” tambah Saiful.
Hal ini dibuktikan adanya penghargaan Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan peringkat perunggu untuk kategori Organisasi Besar Jasa bagi Peruri.
Sementara itu, Kepala Badan Standarisasi Nasional (BSN) Kukuh S. Achmad mengatakan saat ini hal yang perlu dilakukan agar peringkat daya saing Indonesia kembali naik adalah dengan cara meningkatkan standarisasi produk yang dihasilkan oleh setiap perusahaan di tanah air.
Baca Juga: Pelaku UMKM Ternyata Masih Banyak yang Belum Lakukan Digitalisasi Usaha Mereka
"BSN sangat berkepentingan untuk mendorong perusahaan dan organisasi untuk menerapkan SNI. Pasalnya, tantangan bagi perusahaan dan organisasi ke depan semakin tinggi. Peningkatan kualitas produk melalui SNI menjadi keniscayaan,” kata Kukuh.
Berita Terkait
-
Resmikan Tefa di SMK PGRI 2 Badung Bali, Astra Honda Siapkan Siswa serta Pendidik dengan Standarisasi Kualitas Kerja
-
URBNX Impact Run Diharapkan Mampu Ciptakan Generasi Muda Berdaya Saing
-
Bappenas Luncurkan Indeks Daya Saing Daerah Berkelanjutan
-
EV-DCI 2022 Dorong Pemda Tingkatkan Daya Saing Digital
-
Pelaku UMKM Ternyata Masih Banyak yang Belum Lakukan Digitalisasi Usaha Mereka
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya