Suara.com - Perusahaan rintisan atau startup JD.ID secara resmi mengumumkan adanya pemutusan hubungan kerja atau PHK sejumlah karyawan.
Berbeda dengan isu yang beredar sebelumnya, jumlah karyawan yang terdampak PHK hanya 30 persen. Jumlah tersebut diperkirakan mencapai 200 orang karyawan.
Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID Setya Yudha Indraswara menjelaskan, efisiensi diperlukan sebagai jawaban atas tantangan perubahan bisnis yang bergerak cepat baru-baru ini.
Sehingga, manajemen JD.ID merespon perubahan ini, salah satunya dengan perampingan agar perusahaan bisa terus bergerak sesuai dengan perubahan.
Namun demikian, ia menegaskan, JD.ID berkomiten untuk terus mendukung eks karyawan terdampak PHK dengan memberikan asuransi sebagaimana mestinya.
Selain itu, perusahaan juga akan memberikan rekomendasi promosi serta hak-hak lain yang sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.
Melalui keterangan resminya, JD.ID membantah terkait kabar adanya PHK terhadap 50 persen sampai 85 persen dari total karyawan yang ramai diperbincangkan di media sosial.
Efisiensi usaha ini dilakukan hampir bersamaan dengan kabar induk dari JD.ID, JD.com yang mempertimbangkan untuk mundur dari pasar di Indonesia dan Thailand.
Sebelumnya, ramai di media sosial bahwa JD.ID melakukan PHK terhadap 50% hingga 85% dari total karyawan mereka.
Baca Juga: Bikin Haru, Karyawan Dapat Surat PHK Ternyata Isinya Hadiah Umroh
Isu PHK tersebut disebutkan usai adaya Town Hall Meeting yang digelar pada hari ini. Sejumlah karyawan diminta untuk mulai bekerja dari rumah pada pekan ini.
"BREAKING: PHK terjadi hari ini di https://JD.ID setelah 11 menit townhall hari ini. Tim tiba-tiba diinstruksikan untuk bekerja dari rumah minggu ini," tulis @/ecommurz melalui Twitter.
Bagi karyawan yang tidak terdampak PHK atau bertahan di perusahaan, akan diberitahukan melalui email dan akan tetap bekerja seperti biasa.
"Mereka yang bertahan (diberitahukan melalui email) harus kembali lagi ke kantor minggu depan," tulis akun tersebut.
"Rumor mengatakan sekitar 50-85% terkena dampak," tulisnya.
Tag
Berita Terkait
-
JD.ID Diisukan PHK Massal, Lebih dari 55 Persen Karyawan Terdampak
-
Gara-gara Kendaraan Listrik, Jeep Mau PHK Sampai Tutup Pabrik
-
Bukannya Bantu Orang Cari Kerja, Situs Loker Glints Justru PHK Ratusan Karyawannya
-
Terbaru Glints, Daftar 15 Startup di Indonesia yang Lakukan PHK
-
Bikin Haru, Karyawan Dapat Surat PHK Ternyata Isinya Hadiah Umroh
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
UMKM Terdampak Banjir Sumatera Dapat Klaim Asuransi untuk Pemulihan Usaha
-
Harga Perak Sempat Melonjak Tajam, Hari Ini Koreksi Jelang Akhir Pekan
-
Danantara Bangun 15.000 Hunian Sementara untuk Korban Banjir Sumatera
-
Viral di Medsos, Purbaya Bantah Bantuan Bencana Sumatra dari Luar Negeri Kena Pajak
-
Indodax Setor Kewajiban Pajak Kripto, Mulai dari PPh hingga PPN Transaksi Digital
-
IHSG dan Rupiah Kompak Loyo Hari Ini
-
Program Belanja 2025 Tembus Transaksi Rp272 Triliun
-
Apa Itu Working Capital? Pahami Pengertian dan Pentingnya bagi Kesehatan Bisnis
-
Cara Cek PIP 2025 dari HP, Jangan Tunda Pastikan Status Penerima
-
Target Harga Surge (WIFI) Usai Kinerja Naik 155 Persen