Suara.com - Bitcoin berpotensi anjlok ke harga US$15 ribu. Eks CEO Bursa BitMEX, Arthur Hayes beralasan, hal ini tidak lepas dari faktor risiko kripto tersebut berkaitan dengan The Fed yang berpaling dari pengetatan kuantitatif.
“Reli Bitcoin saat ini seharusnya tidak dianggap sebagai awal dari bull run baru,” kata Hayes melalui blog miliknya, dikutip via Cointelegraph.
Ia menyebut, harga Bitcoin sangat berpotensi anjlok jika The Fed memilih kebijakan yang liberal. Dengan kelonggaran inflasi AS, pengamat akan kembali memanas menantikan keputusan The Fed.
Pengetatan kuantitatif (QT) dan kenaikan suku bunga akan lebih banyak menarik perhatian, ditambah dengan penurunan suku bunga hingga potensi kuantitatif pelonggaran (QE).
Ia sendiri meyakini, penguatan harga Bitcoin yang sempat terjadi pada tahun 2020 hingga 2021 sulit kembali tercapai dalam waktu dekat.
“Jika penghapusan setengah triliun dolar pada tahun 2022 menciptakan kinerja obligasi dan saham terburuk dalam beberapa ratus tahun, bayangkan apa yang akan terjadi jika dua kali lipat dari jumlah itu dihapus pada tahun 2023,” kata dia.
Ia juga memperingatan The Fed agar kembali mempertimbangkan konsekuensi yang dihasilkan jika terus menarik likuiditas.
Hayes Optimis The Fed Bertindak
Pasar kredit yang tidak stabil, kata Hayes, membuatnya semakin yakin The Fed segera bertindak. Dia menambahkan, dalam tanggapan yang mirip dengan tindakan yang diambil pada Maret 2020, The Fed mengadakan konferensi pers darurat dan menghentikan QT, memangkas suku bunga secara signifikan, dan memulai kembali Pelonggaran Kuantitatif (QE) dengan kembali membeli obligasi.
“Obligasi, ekuitas, dan setiap crypto di bawah tekanan semuanya dihisap," kata dia.
Cointelegraph menyebut, sejumlah pengamat bertaruh, titik terendah makro baru masih sangat mungkin mucnul kembali.
"Skenario saat ini tidak ideal karena untuk setiap orang yang memiliki aset berisiko akan bersiap untuk penarikan besar-besaran. Tahun 2023 bisa sama buruknya dengan 2022,” tulis Hayes.
“Bitcoin menghadapi penurunan hingga US$15.000 atau bahkan lebih rendah yang menjadi bagian dari kapitulasi aset berisiko massal,” sambung dia.
Berita Terkait
-
Bitcoin dan Ethereum Jadi Kripto Paling Dipercaya Investor Indonesia
-
Tren Crypto 2023 yang Perlu Diperhatikan, Teknologi Zero Knowledge dan Layer 2 ETH Terus Meningkat
-
Aset Digital Bangkit Lagi, Bitcoin Terbang 25 Persen Awal Tahun Ini
-
Harga Bitcoin Bertahan di Atas US$21.000, Diprediksi Melemah Tipis
-
Kemelut PO Haryanto! Rian Mahendra Blak-blakan Emoh Balik Lagi, Bukan Sakit Hati Tapi Karena Alasan Ini
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
OJK Akui Mayoritas Bank Revisi Target Jadi Lebih Konservatif, Ekonomi Belum Menentu?
-
Pertamina Berhasil Reduksi 1 Juta Ton Emisi Karbon, Disebut Sebagai Pelopor Industri Hijau
-
Pemerintah Dorong Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Pengusaha UMKM, Dukung UMKM Naik Kelas
-
Rp11 Miliar untuk Mimpi Anak Morosi: Sekolah Baru, Harapan Baru
-
Dulu Joao Mota Ngeluh, Ternyata Kini Agrinas Pangan Nusantara Sudah Punya Anggaran
-
Kekhawatiran Buruh Banyak PHK Jika Menkeu Purbaya Putuskan Kenaikan Cukai
-
Investor Mulai Percaya Kebijakan Menkeu Purbaya, IHSG Meroket
-
Resmi! DPR Setuju Anggaran Kemenag 2026 Naik Jadi Rp8,8 Triliun
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
Atasi Masalah Sampah di Bali, BRI Peduli Gelar Pelatihan Olah Pupuk Kompos Bermutu