Suara.com - Sukarelawan Ganjar Milenial Center (GMC) Kalimantan Timur (Kaltim) terus menunjukkan kepeduliannya kepada masyarakat, khususnya pada generasi masa depan.
Koordinator Wilayah GMC Kaltim Sadly Jaya M mengatakan salah satu yang menjadi perhatian mereka adalah tingginya kasus stunting.
Hal itu, kata Sadly sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang generasi penerus bangsa.
"Untuk itu, kami menggelar sosialisasi pencegahan dan pengenalan stunting sejak dini kepada masyarakat yang ada di Kelurahan Sesumpu, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara," ujar dia.
Kegiatan sosialiasi itu menyasar kepada masyarakat, anak muda, hingga sejumlah komunitas yang ada di daerah tersebut.
Menurut Sadly, berdasar laporan yang mereka terima, saat ini sudah ada 18 kasus stunting ditemukan di Kelurahan Sesumpu.
"Ini merupakan salah satu kasus tertinggi di Kabupaten Penajam Paser Utara. Stunting cukup berbahaya karena dapat menghambat tumbuh kembang anak," ujar dia.
Selain menyampaikan materi seputar stunting, para anak muda itu juga menyosialisasikan sosok Ganjar Pranowo kepada para peserta.
"Sosok Ayah Ganjar Pranowo sangat menyoroti kasus stunting ini dan ikut membantu pencegahan serta penghentian," kata dia.
Baca Juga: Menkes: 'Suami Boleh Bodoh, Anak Jangan', Apa Maksudnya Budi Gunadi?
Sadly menambahkan ke depannya GMC akan terus mengawal kasus stunting yang ada di Penajam Paser Utara dengan target sosialisasi ke lokasi-lokasi dengan jumlah kasus yang cukup tinggi.
"Tentu GMC akan terus melakukan yang terbaik agar kualitas generasi ke depannya tidak mengalami penurunan baik dari fisik maupun nonfisik," ujar Sadly.
Salah satu masyarakat Sesumpu yang memiliki riwayat stunting pada anaknya merespons positif kegiatan yang digelar GMC Kaltim tersebut.
"Ini adalah kegiatan yang sangat bermanfaat khususnya untuk para perempuan baik itu ibu bahkan calon ibu, agar ke depannya dapat lebih perhatian lagi kepada hal-hal yang harusnya menjadi perhatian khusus untuk anak," ujar Nurhamidah.
Dengan adanya kegiatan sosialisasi tersebut, dia berharap ke depannya untuk anak-anak dengan riwayat stunting tetap dapat tumbuh sehat.
"Semoga sudah tidak ada lagi kasus stunting di Penajam bahkan Indonesia," ujar dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
Terkini
-
Keponakan Luhut Sebut RI Bakal Dibanjiri Investor Asing pada 2026, China Mendominasi
-
BI Guyur Likuiditas Rp 404 Triliun ke Bank-bank, Siapa Saja yang Dapat?
-
Rupiah Kembali Merosot Sentuh Level Rp 16.748 per Dolar Amerika
-
Ada Perubahan Rencana, Daftar Lengkap Penggunaan Dana Rp 23,67 Triliun Garuda Indonesia
-
Harga Emas Antam Semakin Mahal Hari Ini, Dibanderol Rp 2.364.000 per Gram
-
Investasi Aset Properti Cuma Modal Rp 10 Ribu? Begini Caranya
-
IHSG Masih Betah Nongkrong di Zona Hijau Pagi Ini, Cek Rekomendasi Saham
-
Kinerja BRI Stabil dan Berkelanjutan, Laba Capai Rp41,2 Triliun
-
Bos Danantara Geleng-geleng, Dari Ribuan BUMN Hanya 8 yang Setor Dividen Jumbo
-
Merger BUMN Karya: WSKT Makin Dekat Desliting, Rugi Bersih Naik Jadi Rp 3,17 T