Suara.com - Layanan pay later Atome bersiap memulai perluasan bisnisnya hingga menjangkau lebih banyak lagi target pasar dan meningkatkan angka penetrasi pengguna pay later di Indonesia.
Langkah ini diawali dengan penunjukkan Rizki Fadhilla Anwar sebagai General Manager Atome Indonesia, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Bidang Strategi di Atome sejak Februari 2020.
Rizki akan menggantikan peran Winardi Wijaya, General Manager Atome sebelumnya yang memutuskan untuk mencari tantangan baru diluar organisasi. Pergantian ini akan berlaku secara efektif di Februari 2023.
“Suatu kehormatan bagi saya untuk dapat memegang peranan besar di perusahaan ini. Saya berharap bersama dengan seluruh tim, kami dapat terus menghadirkan inovasi finansial yang mumpuni bagi masyarakat Indonesia serta menjangkau mereka melalui edukasi dan promosi menarik kedepannya,” ungkap Rizki.
Dengan berbekalkan pengalaman selama lebih dari 10 tahun di industri finansial dan teknologi, Rizki optimis dapat membawa pertumbuhan positif untuk bisnis Atome; terutama dalam hal memperbesar penetrasi pengguna pay later dan penerapan inklusi finansial di Indonesia.
Sejak bergabung dengan Atome, Rizki mengaku melihat peluang besar bagi Atome untuk bisa berkembang pesat di Indonesia, sama seperti pasar pay later di Eropa dan Amerika.
Data riset yang dilakukan oleh GreyViews pada awal Februari lalu menyatakan pasar pay later di Jerman bernilai USD 13,8 miliar pada tahun 2022 dan diperkirakan akan mencapai USD 272,6 miliar pada tahun 2030, dengan CAGR sebesar 45,2% dari tahun 2023 hingga 2030.
Hasil riset dari Fortune Business Insights juga menyebutkan bahwa pasar Amerika Utara menjadi region yang mendapatkan pendapatan terbesar di pasar global karena meningkatnya penetrasi pengguna pay later dari berbagai sektor.
“Kesempatan ini yang mendorong saya memiliki misi besar untuk berjalan bersama Atome dalam membuka akses finansial yang lebih luas. Tidak hanya itu, banyak dari masyarakat saat ini masih memiliki sudut pandang berbeda terkait kinerja pay later. Inilah yang membuat kami tidak pernah berhenti untuk terus memberikan edukasi sebanyak mungkin dan membantu mereka memahami lebih jauh mengenai peran pay later sesungguhnya,” tambah Rizki.
Baca Juga: Bank MUFG Investasi Rp 3,1 Triliun ke Akulaku
Rizki juga mengakui Atome telah memiliki pertumbuhan bisnis yang cukup pesat. Di tahun 2022 perusahaan telah berhasil mencetak peningkatan transaksi hingga hingga 360 kali, dengan penghasilan gross merchandise value (GMV) yang tercatat sebanyak 420 kali lebih banyak dibandingkan akhir tahun 2020.
Angka ini didapat dari total pembiayaan yang telah diberikan Atome kepada penggunanya yang mayoritas (70 persen) berasal dari daerah Jawa dan Bali.
Besarnya ekosistem juga menunjukkan pertumbuhan penetrasi pengguna Atome di tahun 2022; yang meningkat hingga 9,600 persen dengan capaian lebih dari 5 juta pengunduh aplikasi. Angka ini akan terus ditingkatkan, melihat mobilitas dan gaya hidup masyarakat sudah kembali berjalan normal jika dibandingkan dengan tahun lalu.
Rizki menegaskan bahwa pencapaian Atome sejauh ini nantinya akan menjadi tolak ukur pertumbuhan bisnis perusahaan ke arah yang lebih positif lagi untuk tahun 2023.
“Antusias tim Atome baik di lokal maupun regional untuk mendorong pertumbuhan bisnis dan industri pay later Indonesia menjadi bahan bakar saya dalam meneruskan tongkat estafet kepemimpinan yang saya dapatkan dari Winardi untuk perusahaan ini. Di 2023 ini, kami telah memiliki beberapa rencana dalam memperkenalkan inovasi finansial terbaru Atome guna menjawab ragam kebutuhan masyarakat untuk layanan finansial di Indonesia,” tutup Rizki.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar