Suara.com - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berkomitmen melakukan pengelolaan air hingga melakukan daur ulang di sejumlah proyek properti berskala kota.
Komitmen tersebut didorong kesadaran akan pentingnya mengurangi konsumsi air dan meningkatkan efisiensi penggunaan air, terutama mengingat Indonesia telah diidentifikasi sebagai daerah dengan risiko kekurangan air “tinggi” hingga “sangat tinggi” menurut Atlas Risiko Air Saluran Air dari World Resources Institute.
Oleh karena itu, manajemen operasional LPKR bertanggung jawab agar di setiap properti untuk mengoptimalkan penggunaan air dalam kegiatan operasional mereka dan melaporkan penggunaan air mereka kepada kantor pusat masing-masing unit bisnis.
Di lini bisnis rumah sakit dan hotel misalnya, LPKR telah menerapkan protokol dan kebijakan ketat untuk memantau, mengurangi, dan menghemat air. Hal ini juga termasuk laporan konsumsi air bulanan untuk menandai pergeseran yang signifikan pada tingkat konsumsi air.
Unit bisnis LPKR juga secara berkala melakukan audit untuk menilai penggunaan air mereka dan efisiensinya. Selain itu, properti LPKR juga mendapatkan perawatan sistem air secara berkala dan pengecekan fisik untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kebocoran sejak dini.
Pengecekan ini dilakukan secara in-house oleh setiap manajer fasilitas di setiap unit bisnis dan diperbaiki oleh teknisi LPKR secara langsung. LPKR juga terus menggunakan metode, peralatan, dan teknologi baru untuk meningkatkan efisiensi air dan menghemat penggunaan air.
Sejumlah strategi pengelolaan air yang dilakukan LPKR mencakup pemasangan keran hemat air dan sensor air pada toilet dan tempat cuci tangan, mengurangi penggunaan air di kamar mandi melalui penyesuaian kapasitas penyiraman dan menempatkan pemberat di dalam tangki air toilet untuk mengurangi volume air yang digunakan untuk penyiraman, dan mengganti perlengkapan dan pipa air yang lama.
Selama bertahun-tahun, LPKR juga telah melakukan investasi yang signifikan untuk meningkatkan kemampuan dalam mendaur ulang air hujan dan air limbah untuk menambah sumber air dan mengurangi pengambilan air.
LPKR telah membangun beberapa kolam retensi di wilayah perumahan untuk mengumpulkan air hujan dan air limpasan, yang selanjutnya diolah untuk digunakan kembali. Selain itu, LPKR juga mengolah air limbah untuk digunakan kembali pada kegiatan operasional, seperti irigasi, pembersihan saluran air, menara pendingin, dan toilet flushing.
Baca Juga: 3 Doa Hujan Lengkap Latin dan Terjemah Bahasa Indonesia
Contohnya di Lippo Village, semua kebutuhan operasional seperti irigasi dan pembersihan saluran air telah menggunakan air limbah yang diolah. Selain operasional real estat LPKR, mal, rumah sakit, dan hotel, LPKR juga mencari cara untuk meningkatkan daur ulang air di lokasi masing-masing. Pada tahun 2021, terdapat peningkatan hingga tiga kali lipat atas volume air daur ulang yang digunakan di mal milik LMIR Trust dibandingkan tahun 2020.
Group CEO LPKR John Riady menyampaikan bahwa di awal pendiriannya, LPKR memiliki visi untuk memberikan dampak kehidupan melalui pengembangan kota-kota mandiri yang terencana dan berkelanjutan dalam lingkungan hijau serta infrastruktur fisik dan sosial kelas satu.
"Meskipun usaha kami tentunya telah berkembang dalam kurun waktu tiga dekade terakhir, perkembangan pesat bisnis kami di bidang layanan kesehatan, mal, dan perhotelan tidak mengurangi komitmen kami untuk menciptakan ekosistem perkotaan yang asri, berkelanjutan, dan berkembang untuk dinikmati oleh semua kalangan." kata John.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia