Suara.com - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mengejar pelaksanaan pembangunan jaringan gas 1 juta rumah tangga (SR) pertahun. Hal ini menjadi Salah satu upaya untum mengurangi impor Liquified Petroleum Gas (LPG).
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji mengatakan, pembangunan jargas rumah tangga akan ditingkatkan dari 800 ribu SR menjadi 1 juta SR per tahun. Program ini pun telah mendapat dukungan dari Kementerian Keuangan dan institusi penjamin keuangan.
"Kita sudah mempunyai pilotnya kemarin di Batam dan Palembang untuk jargas ini," kata Tutuka di Jakarta, Selasa (27/2/2023).
Tutuka melanjutkan, untuk pengembangan jargas yang lebih masif, kedepan Kementedian ESDM akan mengembangkan jargas pada 12 kota atau kabupaten dengan pembangunan jargas skala besar.
"Kita sudah pilih kabupaten atau kota tersebut skala yang cukup besar ke depan jargas ini," ujar Tutuka.
Seperti diketahui, Kementerian ESDM menargetkan pembangunan jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas) mencapai 4 juta sambungan rumah (SR) pada tahun 2024. Untuk itu, Pemerintah mendorong kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) mulai tahun 2022.
PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas Pertamina pun telah melakukan sejumlah program jargas melalui program Gaskita dengan skema investasi internal PGN untuk 4 Provinsi, yaitu Lampung, DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat meliputi 11 Kabupaten Kota yaitu Lampung, Bekasi, Cilegon, Cirebon, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Karawang, Kota Tangerang, Kab Tangerang, dan Bogor.
Selain itu PGN.juga membangun jargas di Yogyakarta demgan target pembangunan 5.900 SR di Kecamatan Gondokusuman, yang tersebar di empat kelurahan. Sedangkan di Kecamatan Depok, Kabupaten. Sleman, PGN berencana membangun sekitar 7 ribu SR. Jumlah ini lebih banyak dari rencana awal ketika dilakukan penandatanganan kerjasama pembangunan jargas antara PGN SOR III dengan Pemerintah Kabupaten Sleman pada Oktober 2022 lalu.
Selain itu, PGN juga mengembangka jargas di Wilayah Tangerang, target pembangunan mencapai 35.749 Sambungan Rumah (SR), 203 pelanggan kecil (UMKM), dan 38 komersial. Guna memudahkan penyaluran gas, akan dibangun pipa dedicated ± 37 KM dari jalur pipa eksisting menuju Kawasan Bintaro secara bertahap. Pembangunan akan dilakukan di Perumahan Villa Melati Mas, Perumahan Graha Raya, dan Perumahan Bintaro Jaya.
Baca Juga: Siap-siap Ada Jargas, Warga Bintaro Bisa Masak Gunakan Gas Bumi
Berdasarkan data Kementerian ESDM, Hingga 2019, total jargas yang terbangun mencapai 537.936 SR, terdiri dari 400.269 SR (74,41%) dibangun Pemerintah melalui dana APBN, 132.982 SR (24,72%) dibangun PT PGN dan 4.685 SR (0,87%) dibangun oleh PT Pertamina. Jargas dengan dana APBN telah dibangun Pemerintah sejak tahun 2009.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2020-2024, pembangunan jargas termasuk salah satu proyek strategis nasional. Ini merupakan upaya Pemerintah meningkatkan pemanfaatan gas untuk dalam negeri, mengurangi impor LPG sebesar 603.720 ribu ton per tahun, penghematan subsidi LPG sebesar Rp 297,55 miliar per tahun, serta menghemat pengeluaran energi masyarakat Rp 386 miliar per tahun. Jargas juga bermanfaat mengurangi defisit neraca perdagangan migas mencapai Rp 2,64 triliun per tahun.
Kebutuhan gas untuk jargas relatif kecil di mana 0,1 mmscfd dapat digunakan untuk memenuhi 10.000 SR. Oleh karena itu, Pemerintah terus mendorong pembangunannya agar jumlah masyarakat yang dapat menikmati manfaatnya semakin besar.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Pemerintah Setop Insentif Mobil Listrik, Harga Moblis Bakal Makin Mahal?
-
Merak Macet, Menhub: Itu Gara-gara Gelombang Tinggi, Harap Dipahami
-
Resi Gudang Jadi Senjata Putus Praktik Ijon, Petani Dinilai Bisa Naik Kelas
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
Target Harga Saham BBRI Jelang Akhir Tahun, Bagaimana Analisisnya?
-
Menkeu Purbaya Balas Ramalan Bank Dunia
-
Melihat Potensi Cuan Industri Ergonomi di Tengah Tren Kerja Hybrid Indonesia
-
Harga Pangan Kompak Turun, Cabai hingga Beras Sama-Sama Terkoreksi
-
Cara Gabung NPWP Suami-Istri di Coretax, Panduan Lengkap dan Mudah
-
Jelang Pergantian Tahun, Sektor ESDM Catatkan PNBP sebesar Rp228 Triliun