Suara.com - Menjelang satu dekade penyelenggaraan Program JKN, makin banyak donatur yang proaktif ikut mendukung langkah BPJS Kesehatan dalam memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakat. Kali ini, melalui Program Donasi JKN, Mayapada Healtcare mendonasikan Rp5 miliar kepada BPJS Kesehatan dalam rangka membantu melunasi tunggakan iuran peserta JKN kelas 3 yang tidak mampu di wilayah Bandung.
Penyerahan donasi tersebut dilakukan secara simbolis oleh Mayapada Healthcare kepada BPJS Kesehatan dalam rangkaian kegiatan Grand Opening Mayapada Hospital Bandung yang diresmikan oleh Presiden RI, Joko Widodo.
“Tadi saya minta Dirut RS Mayapada agar jangan hanya melayani masyarakat menengah ke atas, tapi yang BPJS juga dilayani,” katanya.
Sementara itu, Presiden Komisaris Mayapada Healthcare, Jonathan Tahir mengatakan bahwa RS Mayapada Bandung sedang berproses menjadi mitra BPJS Kesehatan. Ia menambahkan, RS Mayapada Bandung juga merupakan rumah sakit berkonsep Green Hospital pertama di Indonesia yang sudah tersertifikasi.
“Kesehatan memainkan peran penting dalam pertumbuhan negara. Kami siap mendukung hal tersebut. Rumah sakit kami juga berkomitmen melakukan preventif dengan memastikan pasien tidak jatuh sakit dan biaya kesehatannya terkendali. Kami edukasi dan promosikan hidup sehat agar masyarat Indonesia bisa terus sehat dan produktif. Selain itu, kami juga berkomitmen membantu melayani masyarakat maupun pasien BPJS Kesehatan ke depannya, dengan dokter yang unggul dan alat kesehatan yang baik,” ujar Jonathan.
Donasi tersebut merupakan kerja sama Mayapada Healthcare dan Tahir Foundation untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik, di mana setiap individu memiliki akses pelayanan kesehatan dan pendidikan yang memadai guna meningkatkan kualitas hidup rakyat Indonesia. Tahir Foundation merupakan organisasi nirlaba yang didirikan Dato’ Sri Prof. Dr. Tahir, pemilik Mayapada Group. Pada tahun 2022, Tahir Foundation juga pernah memberikan donasi sebesar Rp2 miliar untuk membantu melunasi tunggakan iuran peserta JKN kelas 3 yang tidak mampu di wilayah Bandung.
“Program Donasi JKN sudah dikembangkan BPJS Kesehatan sejak tahun 2015, dengan harapan masyarakat yang belum memperoleh perlindungan jaminan sosial kesehatan bisa segera terdaftar menjadi peserta JKN, dan yang sudah menjadi peserta JKN namun menunggak karena kesulitan finansial, bisa dilunasi tunggakannya oleh donatur. Apresiasi sebesar-besarnya kami sampaikan kepada Mayapada Healthcare atas donasi ini. Semoga bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi seluruh pihak untuk ikut bergerak membantu sesama melalui Program Donasi JKN,” kata Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti.
Ia menambahkan, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk memastikan setiap warga Indonesia terlindungi kebutuhan dasar kesehatannya melalui Program JKN, mulai dari mendaftarkan masyarakat yang tidak mampu menjadi peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) di tingkat pusat maupun daerah, memberi bantuan iuran bagi peserta yang didaftarkan Pemerintah Daerah dan Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU)/mandiri kelas 3, hingga mengalokasikan anggaran untuk membayar iuran peserta Pekerja Penerima Upah Penyelenggara Negara (PPU PN).
“Tidak dipungkiri kondisi perekonomian masyarakat Indonesia sangat bervariasi, termasuk kemampuan mereka yang terdaftar sebagai peserta JKN segmen PBPU dan Bukan Pekerja (BP) dalam membayar iuran bulanan JKN. Untuk itu, kami juga telah menghadirkan sebuah inovasi untuk meringankan mereka membayar tunggakan iurannya melalui Program Rencana Pembayaran Iuran Bertahap (REHAB),” jelas Ghufron.
Baca Juga: Cara Daftar PCare BPJS Kesehatan Terbaru 2023, Jadwalkan Vaksinasi Anda dengan Mudah dan Cepat
Berita Terkait
-
Presiden Jokowi Sebut Rp 165 Triliun Devisa Hilang, Ini Sebabnya
-
Dua Juta Rakyat Indonesia Pilih Berobat ke Luar Negeri, Jokowi Sebut Devisa Rp 165 Triliun Raib
-
Kembali Diungkit Jokowi, Nyaris Dua Juta Warga Indonesia Lebih Senang Berobat ke Luar Negeri
-
Resmikan Rumah Sakit Mayapada Bandung, Jokowi: Jangan Hanya Melayani Pasien Menengah Atas Saja, BPJS Juga
-
Agnes Gracia Haryanto Menangis dan Minta Ampun, Mohon Tidak Dibully Usai David Koma
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Sama dengan Indonesia, Malaysia Kantongi Tarif 19 Persen dari Amerika Serikat
-
BPJS Kesehatan Luncurkan Gerak Sehat Prolanis: Dorong Masyarakat Aktif Cegah Penyakit Kronis
-
ASEAN dan China Upgrade FTA Versi 3.0, Hapus Hambatan Non-Tarif dan Buka Akses UMKM
-
Potensi EBT Melimpah, Pemerintah Sinkronisasi Aturan Soal Transisi Energi
-
Mau Lepas Ketagihan Impor LPG, Bahlil Mulai Proyek Hilirisasi Batu Bara Jadi DME pada 2026
-
Rupiah Dibuka Stagnan Pada Awal Pekan Ini
-
Ancaman Tarif AS Kian Nyata! BI Waspada, Aliran Modal Asing dari Emerging Market Terus Berfluktuasi
-
OJK Umumkan 5 Bank Telah Gulung Tikar
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
SPBU Pertamina Diminta Perbanyak Improvisasi Layanan, dari Toilet hingga Fasilitas Instagramable