Suara.com - Pragmatisme bisnis dinilai membuat Pertamina lebih fokus bisnis lain, misalnya geothermal sehingga mengabaikan bisnis inti sebagai perusahaan minyak negara.
Sejumlah kalangan meminta PT Pertamina (Persero) untuk fokus membenahi tata bisnis inti yaitu minyak dan gas, ketimbang mengurus bisnis energi lain agar kebakaran fatal yang terjadi di Depo BBM Plumpang, Jakarta Utara tidak terulang.
Saat kebakaran terjadi, Pertamina lagi disibukkan dengan ekspansi bisnis pasca-IPO anak usahanya yang fokus mencari sumber energi panas bumi, PT Pertamina Geothermal Energi (PGE). PGEO yang mengantongi hasil IPO Rp9 triliun itu, diketahui lagi fokus menggenjot bisnis panas bumi.
Associate Director BUMN Research Group LM FEB Universitas Indonesia Toto Pranoto mengatakan pragmatisme bisnis sudah mendatangkan bencana saat Pertamina mengabaikan aspek safety dari objek vitalnya.
“Abainya Pertamina soal safety bisnis inti telah mengakibatkan terbakarnya depo tersebut tiga kali bahkan belum sampai dua dekade, yaitu pada 2009, 2017 dan 2023,” kata Toto dikutip Senin (6/3/2023).
Banyak kalangan, termasuk Toto, sepakat jika kebakaran tersebut sebagai bencana atau kejadian luar biasa yang berulang dan belum ditanggulangi tuntas. Saat ini teridentifikasi 17 warga korban meninggal karena tersengat kobaran api serta 51 warga lainnya mengalami luka bakar parah. Para korban termasuk anak-anak dan perempuan.
“Pertamina harus segera menyusun masterplan baru untuk beberapa depo di Tanah Air, terutama Depo Plumpang yang sudah berusia hampir 50 tahun. Masterplan Plumpang itu dibuat 1974. Dan sekarang mendesak untuk diganti,” kata Toto.
Toto mengatakan pragmatisme bisnis jangan sampai membuat Pertamina lebih fokus bisnis lain, misalnya geothermal. Saat kebakaran terjadi, Pertamina lagi disibukkan dengan ekspansi bisnis pasca-IPO anak usahanya yang fokus mencari sumber energi panas bumi, PT Pertamina Geothermal Energi (PGE). PGEO yang mengantongi hasil IPO Rp9 triliun itu, diketahui lagi fokus menggenjot bisnis panas bumi.
Sekali lagi, Toto meminta kepada Pertamina untuk memprioritaskan bisnis intinya, minyak dan gas. Pertamina seperti belum punya staging dalam bisnisnya. “Saya minta Pertamina tetap fokus di bisnis utamanya. Bikin business staging-nya. Jangan kejar bisnis yang lain dengan meninggalkan dan mengabaikan safety bisnis utamanya,” kata Toto.
Baca Juga: Warga Tanah Merah Plumpang Jakarta Utara Sampaikan 5 Tuntutan Pasca Kebakaran Depo Pertamina
Senada dengan Toto, pengamat energi kawakan Kurtubi mengatakan Pertamina harus mampu menjelaskan tata kelola dan manajemen bisnis secara utuh menyusul kejadian kebakaran depo bahan bakar minyak (BBM) Plumpang di Jakarta Utara yang berulang ini.
Menurutnya, masih banyak depo Pertamina yang teridentifikasi dekat dengan permukiman, misalnya di Pontianak, Surabaya, dan Madiun. Bahkan depo Pertamina Kabupaten Badung Bali yang bersebelahan dengan obyek vital Bandara Ngurah Rai.
Kurtubi menyarankan agar manajemen Pertamina lebih dulu fokus membenahi inti bisnis dengan mengelola asetnya dengan baik. “Manajemen Pertamina ini nggak bener. Menganggap seolah-olah perusahaan itu miliknya sendiri,” kata Kurtubi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
- 10 Mobil Mini Bekas 50 Jutaan untuk Anak Muda, Sporty dan Mudah Dikendarai
- 5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah yang Cocok untuk Multitasking dan Berbagai Kebutuhan
- 6 Motor Paling Nyaman untuk Boncengan, Cocok buat Jalan Jauh Maupun Harian
- Jesus Casas dan Timur Kapadze Terancam Didepak dari Bursa Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
Daftar Kode SWIFT BRI Semua Wilayah di Indonesia
-
Cara Menghitung Simulasi Cicil Emas di Pegadaian, Berapa Biayanya?
-
Jadwal dan Nominal Bansos Desember 2025: BLT, BPNT, dan PKH
-
BEI Ogah Gegabah, Siapkan Model Demutualisasi Paling 'Ciamik' Hasil Intip Bursa Global
-
Menkeu Purbaya Bisa Intip Kondisi Keuangan Perusahaan Mulai 2027
-
Menteri ESDM Pindahkan Izin Tambang Pasir Kuarsa ke Pemerintah Pusat
-
IHSG Terbang ke Level Tertinggi 8.570, Intip Saham-saham yang Cuan
-
Pesan Menkeu Purbaya ke Gen Z: Jangan Malas, Negara Tunggu Kontribusi Anda
-
Jadi Penyumbang Produksi Terbesar, Kapan Tambang Bawah Tanah Freeport Bisa Operasi Kembali
-
Freeport Pede Setoran ke Negara 2025 Rp 70 Triliun di Tengah Produksi Turun, Kok Bisa?