Suara.com - Belum lama ini, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) mengakuisisi saham anak usaha PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) dengan total nilai transaksi mencapai Rp 3,24 triliun.
Saham anak usaha Krakatau Steel yang dibeli Chandra Asri yaitu 70 persen kepemilikan PT Krakatau Sarana Infrasruktur (KSI) atas PT Krakatau Daya Listrik (KDL) dan 49 persen kepemilikan KSI atas PT Krakatau Tirta Industri (KTI).
Direktur Eksekutif Segara Institute, Piter Abdullah mengatakan akuisisi ini lebih banyak baiknya. Karena dengan akuisisi ini justru ekosistem industri petrokimia menjadi lebih kuat. Pasokan air bersih sangat dibutuhkan oleh industri petrokimia.
“Dengan kerjasama kuat antara TPIA dengan KSI kebutuhan industri petrokimia (TPIA) menjadi lebih terjamin pemenuhannya, sehingga TPIA bisa lebih maksimal dan efisien dalam berproduksi untuk melayani kebutuhan petrokima dalam negeri,” kata Piter.
Lebih lanjut, Piter mengatakan dengan kerjasama antara TPIA dengan anak usahanya bisa mendorong pengembangan industri yang lebih baik dan ujungnya berdampak positif kepada wilayah sekitar termasuk diantaranya penciptaan kesempatan usaha dan lapangan kerja.
Di tempat berbeda, Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Ignatius Warsito mengatakan langkah Chandra Asri mengakuisisi saham anak usaha KRAS bertujuan untuk mengintegrasikan dan mensinergikan usaha kedua entitas.
“Akuisisi saham KRAS oleh Chandra Asri akan terdapat integrasi usaha sehingga dapat mengamankan pasokan utilitas (air dan listrik yg merupakan komponen penting bagi industri) khususnya untuk Chandra Asri dan juga untuk industri lainnya di wilayah Cilegon Banten karena ada alternatif supply utilitas,” jelasnya beberapa waktu lalu.
Menurutnya selain itu, dengan akuisisi saham ini, Chandra Asri berharap ada sinergitas sehingga bisa lebih meningkatkan pasokan air & listrik yg sudah ada ini misalnya dengan penggunaan pipa-pipa air minum berbahan baku bijih plastik HDPE PE100.
“Bisnis listrik KRAS memiliki 3 pilar yaitu supply listrik, maintenance & EPC serta energi terbarukan. Dengan akuisisi ini diharapkan dapat lebih mengembangkan produksi & pemanfaatan energi baru terbarukan untuk mendukung target program net zero emission,” papar Ignasius Warsito.
Baca Juga: Proliga 2023: Kalahkan Gresik Petrokimia, Bandung bjb Tandamata Lolos ke Grand Final
Plt. Direktur Jenderal Industri IKFT ini juga mengatakan pihaknya terus memacu pengembangan pertumbuhan industri petrokimia agar bisa lebih berdaya saing global. Salah satu upaya strategis yang dijalankan seiring tren pasar saat ini adalah mengakselerasi industri pertrokimia menerapkan prinsip ekonomi sirkular.
“Pada industri petrokimia, implementasi ekonomi sirkular ini bisa melalui pendekatan dari konsep 5R, yakni reduce, reuse, recycle, refurbish, dan renew,” katanya.
Ignasius Warsito menjelaskan, konsep reduce, yaitu mengurangi penggunaan material berlebih dan energi dengan melakukan efisiensi bahan baku dan energi.
Kemudian, reuse adalah menggunakan bersama-sama aset yang ada secara berulang-ulang, antara lain dengan penggunaan sistem utilitas bersama dalam satu kawasan. Sedangkan, recycle itu menggunakan kembali material yang ada.
“Konsep refurbish adalah memanjangkan daur hidup material atau menggunakan material yang sudah tidak terpakai menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat, seperti mendorong penggunaan waste sebagai energi alternatif untuk industri. Selanjutnya, renew itu memproritaskan penggunaan energi dan material terbarukan,” paparnya.
Menurut Warsito, saat ini efisiensi energi sudah menjadi hal yang tidak asing di industri padat energi, seperti industri petrkomia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
Terkini
-
Momen Menkeu Sindir Subsidi BBM Tidak Tepat: Sudah Ada DTSEN, Kenapa Tidak Dipakai?
-
Rupiah Anjlok Rp 16.800, Menko Airlangga Akui Belum Bertemu Gubernur BI! Ada Apa?
-
Aduh, Rupiah Sakit Lagi Lawan Dolar Amerika di Awal Bulan Oktober
-
IHSG Bangkit di Rabu Pagi, Tapi Diproyeksi Melemah
-
Emas Antam Terus Melonjak, Hari Ini Seharga Rp 2.237.000 per Gram
-
Dugaan Penggelapan Duit Ro 30 Miliar, Ini Pembelaan Maybank Indonesia
-
Tak Jadi Ditutup, Menhub Dudy Minta KAI Bangun JPO dari Hotel Shangri-La ke Stasiun Karet-BNI City
-
Dukuh Atas Jadi Pusat Transportasi, Patung Jenderal Sudirman Bakal Dipindah
-
IHSG Berpotensi Rebound, Ancaman Shutdown AS Diabaikan Wall Street
-
Harga Emas di Pegadaian Hari Ini: Antam Naik Jadi Rp 2.335.000, Emas UBS Lagi Turun!